Suara.com - Meski mobil swakemudi atau otonom siap membawa manusia ke era yang semakin canggih, akan ada dampak negatif bakal dipetik. Tak percaya? Inilah hasil kajian dari serikat peneliti asal Britania Raya.
Dalam terbitan Annals of Tourism Research awal tahun ini, sebuah makalah menuliskan bahwa kendaraan swakemudi dan pariwisata perkotaan masa depan akan berjalan seiring.
Lebih jauh, makalah ini mencoba memberikan gambaran awal bagaimana dampak kendaraan otonom atau swakemudi pada industri pariwisata.
Di antara sekian banyak sudut pandang dan probabilitas yang dipaparkan, ada salah satu temuan yang menggemparkan. Yaitu ada kemungkinan bahwa kendaraan swakemudi tidak tertutup kemungkinannya menjadi hotel nakal atau dalam bahasa kode disebut sebagai "hotel jam-jaman".
Baca Juga: Jose Mourinho Lebih Baik dari Pep Guardiola, Setuju?
Siapakah yang bakal menyewa fasilitas kendaraan swakemudi dengan opsi menjadi hotel berbayar setiap jam ini? Jawabnya adalah para pekerja seks komersial serta pecandu narkoba.
Meskipun belum terbukti kebenarannya, namun gagasan itu sepertinya tidak terlalu mengada-ada. Terlebih lagi, hal yang sama telah terjadi selama berabad-abad. Jadi tidak ada yang bisa memprediksi hal itu tidak akan dilakukan untuk tujuan yang sama pada mobil swakemudi.
"Pengawasan atas mobil swakemudi sendiri bisa dengan cepat diatasi, dinonaktifkan atau dihapus," kata surat kabar itu, dikutip dari Autoevolution.
Mobil-mobil swakemudi yang akan dijadikan untuk kebutuhan ini kemungkinan akan disewa dalam jam sewa minimum. Jadi akan lebih murah daripada kamar hotel.
Tentu saja, hasil makalah ini perlu kajian lebih detail lagi. Namun secara teknis, tak perlu ditakuti secara berlebih. Pasalnya perdagangan obat bius biasanya terbatas pada daerah-daerah tertentu di suatu kota tertentu. Dan mobil swakemudi bisa dengan mudah diarahkan untuk tidak menyentuh zona-zona itu.
Baca Juga: Disindir Emak-emak, Sandiaga: Ada Persamaan Pilpres dengan Pil KB