Suara.com - Mobil dengan mesin diesel sepertinya semakin tidak mendapat tempat di benua Eropa. Belum lama ini, dewan kota Paris membuat kesepakatan bila mobil dengan jenis mesin ini yang telah berusia 20 tahun ke atas tidak dibolehkan lagi berkeliaran di ruas jalan mulai 2019.
Bagi produk-produk bermesin diesel yang dilansir sebelum 2001 bakal tidak boleh lagi mengaspal di tahun depan, begitu ditargetkan Kota Paris. Utamanya adalah aturan tak mendapatkan akses dari Paris dan 79 kotamadya yang terhubung melalui jalan lingkar A86.
"Paris telah memutuskan pada Senin, 12 November untuk melarang sirkulasi kendaraan kelas Crit'Air 5 (diesel 20 tahun) memasuki lingkar A86 pada 1 Juli 2019," demikian dikutip dari Autoevolution, Rabu (14/11/2018).
Menurut media Prancis Le Figaro, melalui keputusan ini, setidaknya pemerintah setempat mentargetkan sekitar 800 ribu mobil bermesin diesel tidak lagi beroperasi atau melewati ruas-ruas dalam kota serta sekitarnya.
Baca Juga: Nigeria Jadikan Indomie Strategi Ajak Warga Imuniasi Polio
Di Eropa, Paris memang menjadi kota yang berada di garis depan untuk melawan polusi yang berasal dari kendaraan bermotor, baik roda dua (R2) maupun roda empat (R4).
Setelah putusan tadi, pejabat lokal menargetkan mesin diesel yang terdaftar antara 2001- 2004 akan mulai dilarang pada 2021.
Kemudian diesel terdaftar antara 2006 - 2010 akan menjadi target berikutnya. Hal ini akan diikuti larangan penuh pada mobil diesel, terlepas dari model maupun tahun produksi di 2025.
Selain Prancis pada umumnya dan Paris khususnya, negara-negara Eropa lainnya seperti Jerman, Italia, Spanyol, dan Yunani juga telah mengumumkan langkah-langkah untuk menghentikan operasional mobil diesel.
Baca Juga: Hong Kong Open 2018 : Dua Ganda Indonesia Melaju ke Babak Kedua