Suara.com - Mobil listrik hasil kolaborasi dua perguruan tinggi Universitas Budi Luhur dan Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) Surabaya, BLITS (Budi Luhur - ITS) bakal diuji menjelajah Nusantara sejauh 15.000 km sebelum didaftarkan untuk berlaga di Dakar Rally 2020.
Merunut kehebatan balap kendaraan roda dua (R2), roda empat (R4), sampai ATV dan UTV yang dahulu dikenal sebagai Paris - Dakar Rally, seri Dakar Rally kini mengambil lokasi di Amerika Selatan dan untuk gelaran 2019 bakal dilangsungkan di Peru. Ke sinilah BLITS hendak berlaga, dengan keikutsertaan di 2020. Demikian dilansir dari kantor berita Antara.
BLITS memiliki spesifikasi battery pack berkapasitas maksimal 90kWh, maximum voltage 380V, base voltage 350V, max discharge current 777A, dan base discharge current 259A.
"Projek BLITS merupakan inovasi mobil listrik yang dilahirkan dari anak bangsa sendiri, yang bisa dikenal oleh dunia. Maka kita targetkan untuk mengikuti Rally Dakar yang merupakan rally paling ganas di dunia," kata Ketua Badan Pengurus Yayasan Pendidikan Budi Luhur Cakti, Kasih Hanggoro, dalam keterangan tertulisnya, Senin (12/11/2018).
Baca Juga: Punya Ruang ASI Terbaik, KemenPPPA Jaga Produktivitas Perempuan
Ia menambahkan, "Harapannya BLITS bisa mengikuti Rally Dakar dengan spesifikasi canggih dan ketahanan yang mumpuni, maka itu mobil ini kami ciptakan"
Untuk itulah digelar uji coba jelajah Nusantara dengan tema "PLN BLITS Explore Indonesia".
Perjalanan keliling Tanah Air ini menempuh jarak 15.000 km, dimulai dari ITS Surabaya, Budi Luhur Jakarta, Medan, Aceh, Sabang, Pontianak, Sampit, Balikpapan, Samarinda, Makasar, Kendari, Manado, Ternate, Sorong, Manokwari, Jayapura, Marauke, Kupang, Labuan Bajo, Bima, Mataram, Bali, Banyuwangi, dan berakhir finish di Surabaya kembali.
Dalam penjelajahan untuk menguji resistensi dan performa BLITS, juga dihadirkan mobil hybrid series Kasuari. Universitas Budi luhur dan ITS menggandeng beberapa pihak seperti PT PLN, PT Pertamina, Kemenristekdikti, dan PT Goodyear Indonesia.
Dosen Pembimbing Proyek Blits dan Kasuari, Nur Yulianto, mengatakan pada proses pengembangannya, mobil ini mengalami sejumlah kendala antara lain mesin yang jebol, kendati hal itu bisa diatasi.
Baca Juga: Gavin Kwan Siap Kawal Lini Belakang Timnas Indonesia
"Ini tertunda cukup lama dan bolak-balik, karena riset jalannya memang seperti itu. Saat pertama kali dicoba mobil tak masalah, kedua kali dicoba, mobil jebol," katanya.
Setelah itu, Nur Yulianto mengatakan bahwa mobil kembali diperbaiki di kampus sebelum diujicoba sejauh 300km berkeliling area kampus.
"Kami perbaiki lagi, akan tetapi jebol lagi. Yang terakhir kali dicoba sudah berjalan 300 km, mobil tidak ada masalah," katanya.
Semoga saja mobil listrik hasil kolaborasi dua perguruan tinggi ini bakal sukses melahap trek Indonesia, sebelum didaftarkan untuk berlaga di Dakar Rally 2020.