Uber Ingin Lanjutkan Pengujian Kendaraan Swakemudinya

Rabu, 07 November 2018 | 15:00 WIB
Uber Ingin Lanjutkan Pengujian Kendaraan Swakemudinya
Ilustrasi kendaraan otonom atau swakemudi [Shutterstock].
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Setelah mengalami kejadian salah satu mobilnya menewaskan pejalan kaki di Tempe, Arizona, Amerika Serikat, Uber bermaksud melanjutkan pengujian kendaraan swakemudi yang terus dikembangkannya.

Perusahaan ini telah mengajukan aplikasi dengan Departemen Transportasi Pennsylvania serta akan mengambil lokasi ujicoba di Pittsburgh.

Dalam surat pernyataannya, Uber menyatakan akan menempatkan dua pengemudi asli atau manusia, pada setiap mobil yang diuji, serta menambahkan sistem pengamanan atau unsur safety sehingga pengujian dan praktek akan berlangsung aman bagi materi pengujian maupun kendaraan di sekelilingnya. Demikian diungkap oleh Press Association.

Meski demikian, pejabat Uber menyebutkan bahwa pihaknya masih harus melalui jalan panjang dalam mendapatkan kembali kepercayaan publik setelah petaka SUV Volvo swakemudi mereka pada Maret 2018 di Arizona yang meminta korban jiwa, Elaine Herzberg (49).

Baca Juga: Halangi Penyidikan, Kamis Besok Sidang Perdana Pengacara Lucas

Saat itu, korban tengah menyeberangi jalan di sebuah persimpangan, dalam kondisi gelap dan kendaraan swakemudi gagal melakukan identifikasi objek.

“Tujuan kami adalah bekerja keras untuk mendapatkan kembali kepercayaan itu dan bekerja untuk membantu mengarahkan seluruh industri ke masa depan,” kata Noah Zych, kepala sistem keselamatan Uber untuk mobil swakemudi.

“Kami pikir, hal yang benar adalah bersikap terbuka dan transparan tentang hal-hal yang kami lakukan.”

Di antara tindakan pencegahan lain yang akan dilakukan Uber adalah menjaga sistem kendaraan otonom bekerja setiap saat dan mengaktifkan sistem pengereman darurat otomatis sebagai cadangan.

Meninggalnya korban yang ditabrak oleh mobil ujicoba Uber memang menghadirkan pertanyaan khalayak. Pertama adalah menyoal benarkah sebuah tunggangan bisa benar-benar swakemudi. Kedua adalah komputer pengendali mobil yang dibangun oleh Uber dan puluhan perusahaan lain termasuk Waymo yang dikenalkan oleh Google. Ketiga adalah sejatinya tunggangan tidak benar-benar bebas dari kontrol manusia.

Di lembar permohonan yang diajukan, Uber juga menyatakan akan mengurangi jeda waktu antara sensor kendaraan swakemudinya melihat seseorang atau objek dan tindakan yang akan diambil oleh sistem komputernya.

Baca Juga: Buka Konser di Jakarta, Kenny G Muncul dari Kerumunan Penonton

Kinerja sistemnya akan dibuat lebih baik dalam memprediksi objek seperti manusia, kendaraan atau objek lain saat kendaraan otonom mendekat.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI