Catat: Ini 5 Dampak Jika Menggunakan Suku Cadang Motor Palsu !

Sabtu, 03 November 2018 | 08:15 WIB
Catat: Ini 5 Dampak Jika Menggunakan Suku Cadang Motor Palsu !
Suku cadang otomotif, ilustrasi [Shutterstock].
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kebutuhan kendaraan roda dua (R2) di Indonesia semakin meningkat, sehingga menimbulkan dampak meningkatnya peredaran suku cadang palsu secara besar-besaran.

Secara kasat mata, sulit untuk membedakan suku cadang asli dengan suku cadang abal-abal. Sehingga dibutuhkan kejelian sebelum membeli produk, agar tak terjebak memperoleh barang palsu. Yang tentunya mengundang konsekuensi terhadap tunggangan, bahkan jiwa si pengendara sendiri. 

Konsumen disarankan membeli suku cadang di outlet resmi agar terhindar dari suku cadang abal-abal yang membahayakan keamanan dan keselamatan pengendara.

Berikut adalah lima (5) dampak penggunaan suku cadang palsu menurut Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) yang dilansir bersama penyelenggaraan Indonesia Motorcycle Show (IMOS) 2018.

Baca Juga: Memasuki November, Ini 5 Peristiwa Langit yang Akan Terjadi

Apa sajakah itu?

1. Kampas rem palsu bisa menyebabkan roda terkunci atau berhenti secara tiba-tiba ketika kendaraan R2 dibawa berkendara.

2. Cakram rem palsu bisa menyebabkan rem blong dan tidak pakem. Hal yang sangat berbahaya, jika pengemudi tengah berkendara dengan kecepatan tinggi.

3. Saringan oli palsu bisa mengakibatkan mesin macet dan merusak kinerja mesin. Pelumas mesin motor menjadi salah satu hal yang perlu diperhatikan, sebab mampu merusak mesin secara permanen.

4. Piston palsu mengakibatkan berkurangnya efisiensi penggunaan bahan bakar dan menyebabkan mesin macet secara tiba-tiba.

Baca Juga: Marlina Si Pembunuh dalam Empat Babak Raih Penghargaan di AS

5. V-belt palsu bisa menyebabkan berkurangnya kemampuan berkendara secara tiba-tiba. Hal ini menyebabkan pengendara bisa kehilangan keseimbangan selagi berkendara.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI