Suara.com - Asia Tenggara dengan kemacetannya yang masyhur tampaknya mulai masuk radar para pengembang mobil terbang di dunia, setelah Volocopter asal Jerman berencana menguji taksi terbangnya di Singapura tahun depan.
Volocopter, pada Selasa (23/10/2018), mengatakan bahwa mulai menggelar uji terbang di Singapura pada paruh kedua 2019. Uji coba itu akan didukung oleh pemerintah Singapura.
Singapura sendiri tak termasuk dalam kota-kota Asia Tenggara yang memiliki masalah kemacetan. Tetapi negara kota itu dinilai cocok untuk uji coba teknologi baru karena ukurannya yang kecil serta keterbukaannya pada inovasi.
Mirip helikopter, mobil terbang Volocopter bisa tinggal landas dan mendarat secara vertikal. Ia dipacu mesin listrik dan bisa memuat dua penumpang dan menempuh jarak 30 kilometer.
Sebelum di Singapura, Volocopter sudah menguji mobil terbangnya itu di Dubai, Uni Emirat Arab tahun lalu.
"Volocopter dirancang khusus untuk misi dalam kota," bunyi pernyataan Volocopter seperti dilansir AFP.
Mobil terbang itu diklaim bisa mengatasi guncangan kecil ketika terbang di antara gedung pencakar langit.
"Ia juga sangat senyap, sehingga ketika terbang di ketinggian 100 meter," klaim Volocopter lebih lanjut.
Juru bicara perusahaan mengatakan bahwa Volocopter bisa dikendalikan oleh seorang pilot menggunakan joystick atau dikendalikan dari jauh.
Selain uji terbang, Volocopter juga akan mendirikan pusat desain produk dan teknis di Singapura untuk mendukung rencana ekspansinya di Asia Tenggara.