Suara.com - Produsen mobil terus berlomba-lomba mengembangkan mobil listrik (EV atau Electric Vehicle) sebagai mobil masa depan. Namun hal ini sepertinya belum dilakukan raksasa otomotif asal Jepang, Toyota.
Gerald Killmann, insinyur top di Eropa dan juara hibrida mobil Toyota dalam ajang Paris Motor Show 2018 menyatakan, hibrida lebih baik dibandingkan mobil listrik penuh. Pasalnya mobil hibrida memberikan dampak positif bagi kualitas udara, sementara bagi kendaraan tenaga listrik masih perlu membangun banyak infrastruktur untuk pengisian ulang.
Gerald Killmann juga mengatakan, bahwa Toyota merupakan perusahaan otomotif yang menjual lebih dari setengah total produksinya dengan mesin hibrida.
"Toyota adalah manufaktur yang tidak memiliki EV di showroom. Dan sel bahan bakar perusahaan ini ada dalam bentuk hibrida," demikian paparnya kepada TopGear.
Baca Juga: Premium Batal Naik, Koalisi Prabowo - Sandiaga Apresiasi Jokowi
Berdasarkan penelitian Gerald Killman, ruas jalanan di Eropa mampu menyuguhkan kondisi nol emisi berkat penggunaan mobil hibrida. Jadi menurutnya, lebih baik membangun lebih banyak mobil hibrida ketimbang mobil listrik.
“Pertama, tidak tersedia cukup bahan dasar untuk jenis baterai yang dibuat sekarang. Dan tambahan lagi, setiap jenis baterai baru membutuhkan investasi besar dalam hal riset dan pengembangan di pabrik," terangnya.
Gerald Killman menambahkan, Toyota sendiri saat ini telah membuat baterai nikel metal hybrid selama 20 tahun dan pabrik pembuatnya sudah kembali modal. Sementara jika Anda berinvestasi untuk baterai lithium-ion di masa sekarang, sebelum beroleh laba sudah harus berinvestasi lagi untuk menggunakan baterai solid state.
"Itulah yang menjadi alasan, mengapa hibrida sebenarnya lebih baik dari EV," jelasnya.
Baca Juga: Update Gempa Situbondo, 2 Kecamatan di Jatim Rusak Parah