Suara.com - Aeva, sebuah perusahaan rintisan (startup) yang didirikan para mantan insinyur Apple tengah mengembangkan sistem sensor untuk bagi kendaraan roda empat (R4) otonom dalam mendeteksi kendaraan di sekitar mobil.
Cara kerjanya, sistem sensor yang dikemas seukuran kotak tisu ini akan mendeteksi kedalaman, kecepatan dan reflektifitas sejauh lebih dari 200 m. Sistem tidak akan melakukan komputasi swakemudi, namun, teknologi ini akan mengumpulkan banyak data, yang kemudian menginformasikan sistem mengemudi secara otonom.
"Meski masih tergolong perusahaan kecil, Aeva sudah menggandeng sejumlah produsen mobil besar untuk mengintegrasikan sistem sensor ke berbagai jenis kendaraan," kata Soroush Salehian, salah satu pendiri Aeva, seperti dikutip dari CNBC, Rabu (3/10/2018).
Untuk operasionalnya, pengguna bisa memakai lima unit "kotak tisu" dalam satu kendaraan R4, tergantung pada tingkat otomatisasi yang diinginkan. Tiap unitnya diberi label 200 - 300 dolar Amerika Serikat (AS) atau sekitar Rp 3 juta - Rp 4,5 juta.
Baca Juga: Modric Bantah Real Madrid Tengah Krisis
Aeva saat ini memiliki sekitar 50 karyawan dengan pendanaan sekitar 45 juta dolar AS dari sejumlah investor, termasuk Canaan Partners dan Lux Capital. Sedangkan para pendiri perusahaan rintisan ini sebelumnya bekerja sebagai insinyur di perusahaan digital Apple, khususnya pada proyek kendaraan R4 rahasia yang diberi nama Titan.