Petinggi Mercedes - Benz, Dieter Zetsche Segera Purna Tugas

Kamis, 27 September 2018 | 11:00 WIB
Petinggi Mercedes - Benz, Dieter Zetsche Segera Purna Tugas
Dieter Zetsche hadir selaku President Mercedes - Benz AG di sirkuit F1 Monza, Italia, 2018 [Shutterstock].
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Dieter Zetsche, Chairman of the Board of Management of Daimler AG dan Head of Mercedes - Benz, akan purna tugas sekitar paruh tahun depan. Sementara kontraknya sendiri baru berakhir Desember 2019. Demikian dilansir DW News, kemarin (26/9/2018).

Percepatan berhenti bertugas ini disebabkan Daimler melakukan restrukturisasi. Perusahaan yang bermarkas di Stuttgart, Jerman itu tengah mencanangkan pembagian menjadi tiga entitas independen, yaitu bagian passenger car dan van, truk dan bus, serta layanan keuangan perusahaan.

Kemudian pada 2021 nanti, Daimler mengharapkan Dieter Zetsche akan kembali sebagai pemangku jabatan kepala dewan pengawas perusahaan, menggantikan Manfred Bischoff.

Dieter Zetsche bergabung dengan Daimler, induk perusahaan Mercedes - Benz, pada 1976. Ia disebut-sebut sebagai sosok yang mampu mengembalikan penjualan ke arah normal saat terjadi krisis moneter.

Baca Juga: Pemasang Jerat Tewaskan Harimau Bunting di Riau Ditangkap

Juga menjadi pelopor kampanye untuk secara fundamental memodernisasi desain Mercedes - Benz yang menjadi tulang punggung penjualan perusahaan agar diterima konsumen berusia lebih muda. Hasilnya, merek ini mampu kembali merajai pasar kendaraan roda empat (R4) kelas premium  dunia.

Sementara kondisi saat ini, baik Daimler dan industri-industri otomotif Jerman lainnya tengah mengalami periode yang sulit sebagai dampak dari skandal penyelundupan emisi diesel. Serta harus beradaptasi dengan aturan baru soal emisi, ditambah larangan penggunaan R4 bermesin diesel yang sudah tua.

Dan masalah Daimler sendiri yang tak kalah pelik adalah kewajiban untuk menarik kembali sekitar 774.000 produksinya tahun ini, sehubungan dengan tes regulasi. Hasilnya menyatakan terdapat emisi berbahaya dan hal ini dinyatakan sebagai ilegal. [Antara]

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI