Suara.com - Toyota terpaksa menarik mobil hybrid dari pasaran akibat adanya masalah kabel mesin. Mulai memproduksi mobil hybrid sejak 2015, tercatat Toyota harus menarik (recall) sekitar 1,03 juta mobil hybrid, di antaranya Prius, Prius PHV (plug-in hybrid), dan C-HR.
Sejauh ini sebanyak 217.000 mobil hybrid telah dijual di wilayah Amerika Utara dan 219.000 di Eropa. Sedangkan hampir setengah dari populasi yang terdampak, sekitar 554.000, unit berada di Jepang.
Mengutip Autoevolution, penarikan ini dilakukan karena adanya masalah dengan kabel pada mesin yang dapat menimbulkan risiko kebakaran. Toyota menjelaskan bila kawat harness yang terhubung ke unit kontrol daya hybrid dapat bersentuhan dengan penutup pada titik sambungan.
Jika debu menumpuk pada kabel harness atau penutup, insulasi pada kabel lambat laun dapat berkurang karena getaran kendaraan. Hal ini dapat menyebabkan korsleting listrik, yang bisa menghasilkan panas dan menimbulkan risiko kebakaran.
Baca Juga: Honda Tidak Mau Buru-buru Bermain Mobil Hybrid, Ini Alasannya
Selain ketiga model tersebut, masalah juga dialami pada Lexus LC 500h karena masalah perangkat lunak dalam komputer sistem hibrida. Alhasil kondisi ini dapat menyebabkan lampu peringatan menyala dan sistem hibrida mati.
Sejauh ini Toyota memang belum mendapat informasi adanya korban jiwa akibat masalah tersebut. Untuk mengatasinya, pabrikan asal Jepang ini telah memberikan pengumuman bahwa dealer akan menambahkan bahan pelindung pada bagian ruang mesin untuk menghindari resiko kekurangan daya listrik.