Suara.com - Berbincang soal kegemaran otomotif Keanu Reeves, ingatan pasti melayang pada kecintaannya atas kendaraan roda dua (R2) kenamaan Inggris, Norton Commando. Namun seputar roda empat (R4), ternyata pengalamannya tak kalah seru.
Hal ini terungkap saat ia tampil dalam acara The Jonathan Ross Show, salah satu talk show kondang di televisi Britania Raya.
Saat itu ia diundang dengan sebuah keistimewaan: seluruh bintang tamu berasal dari County of Essex. Ia tidak dianggap pengecualian, karena berdarah separuh British dari galur ibunya yang lahir dan tumbuh di sana, sekitar 30 menit berkereta dari London.
Lelaki kelahiran Beirut, Lebanon ini dibesarkan di Toronto, Kanada. Pada usia 15 tahun ia menyampaikan kepada sang ibu, bahwa ingin menjadi aktor.
Baca Juga: Arsenal dan Tottenham Siap Tampung Eric Bailly
"Sekitar usia 17 - 18 tahun, saya bekerja serabutan. Menjadi aktor, juga sebagai pekerja paruh waktu. Lalu timbul keinginan ingin menyetir sendiri sampai Los Angeles dan mencoba peruntungan di kota itu," cerita Keanu Reeves kepada Jonathan Ross.
Kendaraan R4 kesayangannya disiapkan. Sebuah Volvo 122S warna British Racing Green (BRG, alias hijau tua yang menjadi warna ciri atau penanda para pebalap asal Britania Raya) lansiran 1969, dan diberinya panggilan sayang "Dumpy".
"Saya tidak pergi sendiri. Mengajak kekasih, juga kawan-kawan, dengan sembilan loud speaker dipasang di kabin dan langit-langit, ada selang karet di lantai, rem berada dekat jok. Kami berhenti di tempat-tempat yang asyik, buka pintu dan bagasi, memutar musik dengan speaker kencang, dan go ... bersenang-senang," kisah Keanu Reeves bersemangat.
Volvo 122S yang dikenal di pasar Amerika adalah Volvo Amazon produk impor dari Volvo Cars, Swedia kurun 1956 - 1970. Saat itu nama Volvo menjulang karena menjadi pabrik pertama di dunia yang menyediakan sabuk pengaman tiga titik sebagai perlengkapan standar, termasuk untuk versi ekspor.
"Saat itu, cuaca sepanjang perjalanan cukup panas. Kami sukses mencapai Los Angeles," kenang Keanu Reeves yang di masa remajanya terkenal sebagai pemain hoki es andal.
Baca Juga: Konstruksi Terowongan Dinilai Lebih Aman daripada Jalan Layang
Dasar berdarah muda, keberhasilan tiba di kota ini dirasa masih kurang.
"Kami lantas mencoba meneruskan perjalanan lebih jauh, menuju New York, dan mesin pun meledak di New Mexico," tandasnya diteruskan derai tawa.
Jonathan Ross dan penonton di studio pun ikut tergelak dibuatnya. Sebagai catatan, jarak antara New Mexico dan New New York adalah hampir 30 jam perjalanan darat, atau sejauh 3.227 km. Jelaslah mesin mengalami overheating!