Suara.com - Pengelola investasi global asal Amerika Serikat Elliott Management telah melayangkan proposal restrukturisasi kepada Hyundai Motor Group (HMG). Intinya, memaksa perusahaan konglomerat asal Korea Selatan itu agar membatalkan rencana reformasinya sendiri.
Elliott juga mendesak Hyundai agar membentuk komite untuk meninjau proposal dengan investor baru.
Dilansir Reuters, Jumat (07/09/2018), dorongan baru ini muncul di tengah meningkatnya pengawasan publik atas keluarga konglomerat besar di Korea Selatan. Hal itu menyusul skandal korupsi tahun lalu yang melibatkan Grup Samsung.
"Kami mengungkapkan frustrasi kami karena dewan HMG berdiam diri, tak menanggapi upaya konsistensi kami dalam soal komunikasi, memajukan restrukturisasi dan proyek lainnya," kata Elliott yang dirilis kepada publik.
Baca Juga: Daniel Mananta Dapat Surat Berisi Pesan Khusus dari Ahok
HMG sendiri telah melancarkan penolakan atas proposal Elliott dengan dasar adanya potensi melanggar aturan perusahaan, yaitu mencegah mereka berbagi informasi rahasia perusahaan dan bisnis. Hal ini hanya dibolehkan kepada pihak tertentu semata.
"Kami berharap untuk berbagi pemikiran tentang peningkatan nilai pemegang saham dengan semua pemegang saham kami, hanya di waktu yang tepat," jawab pihak Hyundai.
Berdasarkan proposal baru, miliarder Paul Singer meminta pembuat suku cadang mobil Hyundai Mobis Co., untuk menjual bisnis layanan purnajual kepada Hyundai Motor Company, dan menggabungkan Mobis dengan logistik afiliasi Hyundai, Glovis Co.
Kemudian pembelian saham Mobis - Glovis yang digabungkan di Hyundai Motor, akan berafiliasi dengan Kia Motors.
Lewat cara ini, investor menaruh ekspektasi untuk melancarkan restrukturisasi yang macet di Seoul, Korea Selatan.
Baca Juga: Presiden Jokowi Bakal Kunjungi Vietnam Bahas Potensi Ekonomi
Saat ini, Elliott memiliki sekitar 3,0 persen Hyundai Motor, 2,1 persen Kia Motors dan 2,6 persen Mobis. Antara