Suara.com - Presiden NKRI Joko Widodo (Jokowi) tengah melakukan Kunjungan Kerja (Kunker) di tiga daerah di Jawa Timur, yaitu Surabaya, Mojokerto dan Sidoarjo. Dari ketiganya, ada empat titik kunjungan.
Di Surabaya, Jokowi diagendakan mengunjungi Universitas PGRI Adi Buana Surabaya dan menyerahkan 5.000 sertifikat tanah di Jatim Expo. Selanjutnya, dua titik lainnya adalah kunjungan ke Ponpes Amanatul Ummah, Mojokerto dan Bumi Sholawat Sidoarjo.
Di sela-sela pidatonya di Gelora Hasta Brata Universitas PGRI Adi Buana Surabaya, ia membicarakan tentang Asian Games 2018 serta menanggapi ramainya stuntman atau pemeran pengganti yang mempersonifikasikan dirinya di atas Yamaha FZ1.
Di depan ribuan mahasiswa Universitas PGRI Adi Buana dan para dosen, Presiden Joko Widodo membeberkan tawaran dari pihak panitia penyelenggara terkait pertunjukan spektakuler yang berakhir dengan dirinya menaiki si motor dan berhelm lengkap sampai ke panggung di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta Pusat.
Baca Juga: Siap Tindaklanjuti Dugaan Intimidasi, Polri Minta UAS Lapor
Ternyata, ada tiga pilihan yang ditawarkan panitia. Yang pertama biasa, ekstrem dan super ekstrem.
"Saya pilih yang ekstrem (untuk ditayangkan) saja," ujarnya, yang langsung disambut gemuruh tepuk tangan.
Diceritakan oleh Presiden Jokowi, pertunjukan yang diperankan oleh stuntman dengan atraksi naked bike produksi perusahaan roda dua (R2) berlogo garpu tala itu ternyata mendatangkan rasa senang dan tidak senang.
"Terutama politisi. Masak Presiden disuruh meloncat begitu, itu namanya gila, Bro! Mestinya bukan Presiden meloncat seperti itu," demikian cetus Jokowi.
"Namun ini tontonan, ini pertunjukan. Politisi banyak yang usil. Ada nyanyian saya goyang sedikit, ramai. Namun bukan apa-apa, ini hiburan saja. Kita punya kapasitas terpendam. Kalau bisa fokus kita garap, akan menjadi sebuah kekuatan yang besar," pungkasnya.
Baca Juga: 10 Tahun Berdiri, LPSK Akhirnya Miliki Kantor Baru
Kontributor : Achmad Ali