Mau Masuk Indonesia? Ini yang Perlu Dilakukan Masjid Berjalan

Jum'at, 24 Agustus 2018 | 07:03 WIB
Mau Masuk Indonesia? Ini yang Perlu Dilakukan Masjid Berjalan
Masjid berjalan atau mobile mosque diperkenalkan di Jepang pada Juli 2018 untuk menyambut para turis dan atlet Olimpiade 2020 di Tokyo. [YouTube]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kepala Panitia Pelaksana Poyek Masjid Berjalan, Yasuharu Inoue dalam kunjungannyan ke Jakarta, Kamis (23/8), mengungkapkan perlu alih teknologi untuk mengadopsi masjid berjalan di Indonesia. Pasalnya, menurut Inoue, teknologi yang terdapat pada proyek bernama Mobile Mosque ini merupakan teknologi khusus yang dibuat dari Jepang.

"Teknologinya susah, jadi perlu alih teknologi. Seperti memperlebar mobil jadi lebih besar. Dan gerakan nya juga begitu smooth," ujar Inoue di Rota Hotel Menteng.

Inoue melanjutkan, perlu sumber daya manusia (SDM) khusus yang disiapkan untuk mempelajari teknologi pada masjid berjalan. Dengan begitu, pengembangannya bisa dilakukan di Indonesia.

Meski disebut masjid berjalan, Inoue menekankan, proyek yang dikembangkannya tersebut sebenarnya merupakan kendaraan multifungsi. Karena selain sebagai masjid berjalan juga bisa digunakan untuk kebutuhan lain.

Baca Juga: Olimpiade 2020: Hormati Atlet Muslim, Jepang Siapkan Mobil Masjid

"Tidak hanya untuk salat tapi juga bisa menjadi restoran halal. Karena ukurannya yang sangat besar," terang Inoue.

Sebagai informasi, masjid berjalan merupakan sebuah truk kontainer yang memang dirancang sebagai tempat salat, yang dindingnya bisa melebar sehingga bisa menampung 50 orang di dalamnya. Bus itu juga dilengkapi tempat wudhu dan berbagai kelengkapan lainnya agar orang nyaman dalam menjalankan salat lima waktu.

Inoue mengatakan, masjid berjalan itu dibuat untuk mengantisipasi kurang banyaknya masjid di Jepang pada Olimpiade 2020. Masjid berjalan itu sendiri bisa berpindah-pindah lokasi tempat pertandingan di gelar dengan mudah.

REKOMENDASI

TERKINI