Suara.com - "Nantinya, saya akan sangat senang jika orang-orang dari Indonesia, Malaysia, Afrika, Timur Tengah, dan mungkin pengungsi dari Suriah bisa menggunakan masjid ini sebagai wahana untuk mempromosikan perdamaian dunia," ucap Yasuharu Inoue, CEO Proyek Yasu, penggagas masjid berjalan untuk sarana Olimpiade Musim Panas 2020 di Jepang.
Seperti dilansir dari The New York Times, lelaki asal Negeri Matahari Terbit itu ingin mengekspresikan sikap warga negaranya, yaitu imotenashi atau keramahan khas Jepang, dalam hal ini terhadap kaum muslim.
Untuk itu diciptakannya sebuah sarana masjid keliling. Sarana ibadah mobile, yang bisa disopiri ke berbagai venue selama pergelaran Olimpiade Musim Panas 2020 berlangsung, sehingga para atlet serta penonton beragama Islam bisa tetap menjalankan ibadah tanpa hambatan.
Mengingat luasannya tergolong cukup mungil, di Tanah Air kita, khususnya di Jawa, skala atau dimensi masjid keliling ini lebih tepat disebut sebagai langgar atau masjid kecil.
Baca Juga: Kebesaran Hati Novel Baswedan : Saya Ikhlas, Saya Maafkan Pelaku
Inoue memperoleh inspirasi untuk proyek olah raga dan acara budaya Tokyo ini saat tengah melakukan perjalanan ke Qatar sekitar empat tahun yang lalu. Ia berharap, apa yang ia ciptakan dan wujudkan mampu mengisi kesenjangan dalam infrastruktur keagamaan. Apalagi, saat ini diperkirakan ada sekitar 100.000 - 200.000 warga muslim tinggal di Jepang.
Langgar atau masjid mobil pertama ini diresmikan awal bulan Juli di luar Toyota Stadium. Berbobot total 25 ton, bagian belakang kendaraan jenis truk ini dimodifikasi menjadi pintu masuk, sementara bagian kedua sisinya bisa memanjang ke luar, sehingga memperlebar dimensi untuk ruangan dalam.
Hasil luasan total langgar saat seluruh bagian truk ini dibuka adalah 48 meter persegi, dan dikabarkan sanggup menampung 50 jamaah sekali dipergunakan.