Sergio Marchionne, Juru Selamat Fiat dan Chrysler, Wafat

Liberty Jemadu Suara.Com
Rabu, 25 Juli 2018 | 19:49 WIB
Sergio Marchionne, Juru Selamat Fiat dan Chrysler, Wafat
Sergio Marchionne, bos Fiat Chrysler Automobiles dan Ferrari, wafat pada Rabu (25/7) di usia 66 tahun. [AFP]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sergio Marchionne, legenda industri otomotif yang dikenal karena membangkitkan Fiat dan Chrysler dari pinggir lubang kubur, wafat pada Rabu (25/7/2018) pada usia 66 tahun.

"Sayang, apa yang kami takutkan justru terjadi. Sergio Marchionne, sahabat dan rekan kami, telah pergi," demikian kata John Elkann, pewaris keluarga Agnelli yang mendirikan Fiat, dalam pernyataan resminya seperti dilansir CNN.

Fiat Chrysler sebelumnya secara mendadak mengumumkan pengunduran diri Marchionne sebagai CEO pada akhir pekan lalu. Ia disebut mengalami komplikasi ketika sedang melewati masa pemulihan sesudah menjalani operasi. Selain sebagai CEO Fiat Chrysler, Marchionne juga tadinya menjabat sebagai CEO Ferrari.

Di industri otomotif, Marchionne dikenang berkat menyelamatkan mobil ikonik Italia Fiat dari jurang kehancuran dan mengangkat kembali merek mobil Amerika Serikat Chrysler dari kebangkrutan pada 2009. Dua perusahaan itu kemudian dimerger empat tahun lalu.

Sergio Marchionne dikenal dengan komentar-komentarnya yang spontan, berani mengambil keputusan dan gaya busana yang eksentrik: ia selalu memakai sweater hitam dan ogah mengenakan dasi.

Dalam sebuah konferensi di 2013, ketika Fiat dan Chrysler mulai meluncurkan beberap model mobil baru, ia mengatakan kepada media, "Semua tanggal produksi (mobil-mobil) kami sudah saya tato di alat vital saya."

Ia juga dikenal sebagai pemimpin percaya diri, yang memiliti etos kerja luar biasa. Rebecca Lindland, analis eksekutif pada Kelley Blue Book - sebuah perusahaan analis industri otomotif di AS - mengatakan Marchionne "biasa menggunakan 4 sampai 6 ponsel sekaligus dan hidup di atas pesawat".

"Saya tak akan berani bertaruh melawan Marchionne," kata Lindland.

Lahir di Chieti, Italia pada 17 Juni 1952, Marchionne mulai masuk industri otomotif setelah berkarier di SGS S.A, sebuah perusahaan pengawas kesehatan. Ia memimpin Fiat pada 2004, menggantikan Umberto Agnelli yang meninggal karena kanker.

Pada masa awal kiprahnya di Fiat, Marchionne menghapus jabatan-jabatan di level menengah dan memangkas gaji untuk mengurangi pengeluaran perusahaan. Dua tahun kemudian, Fiat mulai membukukan keuntungan setelah 5 tahun merugi.

"Kami harus muntah darah untuk membersihkan dan membangkitkan kembali Fiat," kata Sergio Marchionne.

Ketika industri otomotif dunia terpukul akibat krisis ekonomi pada akhir dekade dekade pertama 2000an, merek mobil Chrysler di Amerika Serikat terjerumus menuju lubang kubur kebangkrutan.

Tetapi pada 2009, Fiat kemudian turun tangan dan mengambil alih saham mayoritas Chrysler, setelah pemerintah Amerika Serikat memutuskan untuk memberikan dana talangan. Marchionne kemudian ditunjuk sebagai CEO.

Di bawah kepemimpinan Marchionne, Chrysler berhasil bebas dari utang dan menjelma menjadi produsen mobil dunia yang menghasilkan keuntungan.

Meski demikian, ia juga dikenal tak pernah malu mengakui kegagalannya. Salah satu contohnya ketika Chrysler merilis Dodge Caliber yang gagal di pasaran AS. Marchionne mengatakan bahwa mobil itu memang memalukan.

Pada 2014 ia bahkan meminta para pelanggan untuk tak membeli mobil listrik Fiat 500e.

"Saya harap kalian tak membeli mobil itu, karena setiap kali kami menjual satu unit (Fiat 500e), saya kehilangan 14.000 dolar," kata dia.

Pada 2017 kemarin, Fiat Chrysler Automobiles (FCA) - hasil merger Fiat dan Chrysler - telah menjual 2 juta unit mobil di Amerika Serikat. Secara global, FCA telah menjual 4,7 juta mobil tahun lalu. Dan semua itu tak lepas dari tangan dingin Sergio Marchionne.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI