Suara.com - Rolls-Royce, produsen mesin jet pesawat terbang asal Inggris, mengaku sudah merancang sebuah sistem propulsi untuk mobil terbang dan kini sedang mencari mitra untuk mengembangkan taksi terbang diharapkan bisa mengangkasa pada dekade mendatang.
Seperti diwartakan Reuters, Rolls-Royce pada Minggu (15/7/2018), mengaku sudah menyiapkan rancangan sebuah kendaraan listrik yang mampu tinggal landas dan mendarat secara vertikal (EVTOL),
Mobil terbang Rolls-Royce ini akan mampu memuat empat atau lima penumpang, bisa melesat dengan kecepatan 402 km/jam, dengan jarak tempuh maksimal 804 km, jika baterainya diisi penuh.
Dengan demikian Rolls-Royce kini memasuki perlombaan pengembangan mobil terbang yang sebelumnya telah diramaikan oleh sejumlah nama besar seperti Uber, Airbus, dan perusahaan rintisan seperti Kitty Hawk dan Lilium.
Desain mobil terbang Rolls-Royce akan dipamerkan dalam bentuk digital di ajang Farnborough Airshow, yang akan digelar Senin (16/7/2018).
"Konsep awalnya kendaraan ini menggunakan teknologi turbin gas untuk menghasilkan listrik yang akan memacu enam propulsor listrik, yang dirancang khusus untuk memiliki kebisingan rendah," bunyi pernyataan resmi Rolls-Royce.
Desain yang digunakan saat ini menggunakan turbin gas M250, salah satu mesin paling sukses Rolls-Royce yang sudah banyak digunakan pada beberapa helikopter dan pesawat terbang.
Baterai mobil terbang dalam rancangan Rolls-Royce itu tak akan memerlukan isi ulang konvensional, karena listrik akan dipasok oleh turbin gas.