Suara.com - Sampai pertengahan 2018, Yohannes Nangoi, Ketua Umum Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) menyebutkan bahwa penjualan mobil di Tanah Air masih terus mengalami peningkatan.
Hal ini cukup melegakan, bila ditilik dari posisi dolar Amerika yang terus menguat. Artinya, daya beli tidak menunjukkan penurunan atau penyurutan, dengan kondisi melemahnya Rupiah seperti sekarang ini.
"Mudah-mudahan dampak ke masyarakat tidak terlalu besar, dengan kejadian naiknya dolar Amerika ini. Dan sebagai bukti, di pertengahan tahun pertama kami masih bisa menjual 555 ribu unit," papar Nangoi di Jakarta, Kamis (12/07/2018).
Gaikindo sendiri, untuk tahun 2018 memasang target penjualan sebesar 1,1 juta unit. Nangoi masih meyakini bila target penjualan 1,1 juta unit sepanjang 2018 bakal tercapai, meski ada beberapa agen pemegang merek (APM) mulai menaikkan harga.
Baca Juga: Tentara Tembaki Kampung Nduga dari Udara, Warga Lari ke Hutan
"Kami melihat, sampai pertengahan tahun kami sudah memasarkan sebanyak 555 ribu unit. Bila jumlah ini dikalikan dua, bisa menjadi 1,10 juta. Jadi target 1,10 juta mungkin bisa dicapai," terang Nangoi.
Sementara itu terkait penyesuaian harga yang dilakukan para APM, Nangoi melihat hal ini terpaksa dilakukan karena masih ada komponen yang harus diimpor dari luar negeri dengan transaksi menggunakan mata uang dolar Amerika.
"Kalau kenaikan nilai dolar Amerika ini berada di jangka panjang, para APM harus menghitung ulang harga yang sudah ada sekarang," tandasnya. "Pasalnya komponen yang mengandung dolar juga masih cukup tinggi."