Ia menjelaskan bahwa saat ini hanya 20 persen perempuan di Arab Saudi yang aktif secara ekonomi. Angka ini sangat rendah jika dibandingkan dengan negara tetangga di Teluk, yang rata-rata 42 persen perempuannya terlibat aktif dalam perekonomian.
"Pemerintah Arab Saudi mengakui hal ini," imbuh Daoud.
Menteri Energi Saudi, Khalid Al-Falih mengatakan bahwa pencabutan larangan mengemudi akan membuat perempuan Saudi lebih diberdayakan, lebih dinamis, dan akan mendorong mereka memasuki lapangan kerja.
"Efek kedua," jelas Al-Falih, "Kebijakan ini mungkin akan mendorong peningkatan permintaan atas minyak." (The Guardian/AFP/Bloomberg)