Diizinkan Menyetir, Perempuan Saudi: Kami Tak Lagi Butuh Lelaki

Liberty Jemadu Suara.Com
Selasa, 26 Juni 2018 | 07:30 WIB
Diizinkan Menyetir, Perempuan Saudi: Kami Tak Lagi Butuh Lelaki
Seorang perempuan Arab Saudi dan rekan-rekannya merayakan pencabutan larangan mengemudi bagi perempuan di negara itu di Khobar City, Minggu (24/6). [AFP/Hussain Radwan]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Kebebasan untuk mengemudi bagi perempuan dinilai akan mengubah kehidupan kaum Hawa di negara itu. Para perempuan kini tak lagi perlu bergantung pada sopir pribadi atau harus menunggu saudara, ayah, dan suami mereka untuk bepergian.

"Hari-hari di mana kami harus menunggu berjam-jam untuk seorang sopir sudah berakhir. Kami tak lagi butuh lelaki," kata Hatoun bin Dakhil, seorang mahasiswi farmasi berusia 21 tahun.

"Ini momen bersejarah untuk setiap perempuan Saudi," pekik Sabika al-Dosari, seorang pembawa acara televisi di Saudi yang turut mengemudi mobil pada Minggu dini hari di kota Al-Khobar.

Kebebasan dan pertumbuhan ekonomi

Meski dirayakan dengan haru dan gegap-gempita, kebebasan mengemudi untuk perempuan Saudi itu - menurut Bloomberg - rupanya tak melulu soal kesetaraan atau modernisasi, tetapi bisa membawa keuntungan finansial besar untuk kerajaan tersebut.

Para perempuan Arab Saudi merayakan pencabutan larangan mengemudi bagi perempuan di negara itu di Khobar City, Minggu (24/6). [AFP/Hussain Radwan]
Para perempuan Arab Saudi merayakan pencabutan larangan mengemudi bagi perempuan di negara itu di Khobar City, Minggu (24/6). [AFP/Hussain Radwan]

Dengan dibolehkannya perempuan mengemudi, output perekonomian Saudi akan didongkrak sebesar 90 miliar dolar Amerika Serikat pada 2030.

"Mencabut larangan mengemudi untuk perempuan akan mendorong perempuan memasuki pasar lapangan kerja, memperbesar jumlah angkatan kerja dan mengangkat baik pendapatan maupun output perekonomian secara keseluruhan," kata Ziad Daoud analis Bloomberg untuk kawasan Timur Tengah.

Meski demikian Daoud mewanti-wanti bahwa pertumbuhan ekonomi itu akan butuh waktu karena perekonomian Saudi sendir, yang sebelumnya didominasi laki-laki, harus beradaptasi untuk menyerap tenaga kerja perempuan.

Kebijakan untuk mencabut larangan mengemudi bagi perempuan merupakan salah satu terobosan Putera Mahkota Saudi, Pangeran Mohammed bin Salman. Langkah ini dinilai sebagai salah satu kebijakan kunci untuk membawa Saudi perlahan-lahan lepas dari ketergantungan akan minyak bumi.

"Partisipasi perempuan dalam pasar lapangan kerja Saudi sangat rendah," jelas Daoud.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI