Suara.com - Komisi Pembangunan dan Reformasi Nasional Cina mulai mengatur rencana untuk membatasi populasi mobil listrik dalam beberapa tahun ke depan. Pasalnya, pertumbuhan mobil listrik dinilai sangat pesat dan diprediksi akan membuat pasar tak berimbang. Dengan kata lain kelebihan produksi.
Belum lama ini, Meng Wei, juru bicara Komisi Pembangunan dan Reformasi Nasional Cina mengatakan akan segera menyesuaikan ambang masuk industri serta meningkatkan pengawasan pemerintah guna menertibkan sektor kendaraan listrik.
"Saat ini, teknologi kendaraan energi baru meningkat sangat cepat, dan skala pasar berkembang secara bertahap, tetapi ada juga indikasi perkembangan yang tidak tentu tujuannya," kata Meng, seperti dikutip dari Reuters, Sabtu (16/06/2018).
Untuk mendukung hal ini, Kementerian Perindustrian Cina juga menghapus keringanan pajak pada hampir 2.000 desain mobil listrik. Hal ini dilakukan sebagai upaya mempersempit sektor mobil listrik dan menekan investasi yang dianggap tidak memiliki tujuan jelas.
Baca Juga: Besok, FYROM Berganti Nama
Sebelumnya, Negeri Tirai Bambu ini sangat gencar mendorong pengembangan kendaraan energi terbarukan guna mengurangi polusi dari emisi mesin kendaraan.
Tercatat sebanyak 102 perusahaan telah memproduksi 355 jenis kendaraan listrik, hibrida, dan baterai hingga akhir Maret lalu.
Bahwa akhirnya bakal terjadi kelebihan kapasitas produksi, mungkin saja daya beli masyarakat serta konsep berkesadaran energi terbarukan belum menjadi suatu kewajiban.