Suara.com - Rolls-Royce berencana memangkas 4.600 pekerja, yang mana sebagian besar pemangkasan akan dilakukan di negara asalnya, Inggris.
Seperti dilansir Reuters, Sabtu (16/6/2018), rencana tersebut merupakan upaya untuk menghemat bisnis yang saat ini dijalankan. Hal ini diprediksi akan membuat perusahaan mampu menghemat 400 juta poundsterling setahun, hingga akhir 2020.
"Perubahan-perubahan yang dilakukan akan membantu kami mencapai tingkat arus kas bebas dalam jangka menengah dan jangka panjang. Hal ini jauh melampaui ambisi jangka pendek sekitar 1 miliar ppoundsterling pada 2020," kata CEO Rolls-Royce, Warren East, dalam sebuah pernyataan.
Pengurangan staf dan naik-turunnya bisnis Rolls-Royce terjadi akibat tekanan bisnis terbesarnya, yaitu unit mesin pesawat terbang. Perusahaan itu mendapat banyak keluhan mengenai kinerja mesin pesawat buatannya dari para pelanggan.
Rolls-Royce memiliki 55 ribu karyawan di seluruh dunia, dan sekitar 26 ribu di antaranya bekerja di Inggris. Pemangkasan pekerja akan dilakukan secara bertahap, mulai 2018, 2019, dan 2020.