Suara.com - Meski sudah lama beredar, pemahaman mengenai aki kering dan basah ternyata masih banyak yang keliru. Pada dasarnya, semua jenis aki tetap menggunakan cairan elektroda (air aki), ada yang langsung terisi, ada pula yang belum.
Menurut Uyi Samsuri, Kepala Mekanik Shop & Drive Pekayon Bekasi, material yang digunakan pada keduanya berbeda.
"Aki kering terbuat dari kalsium bahannya, sedangkan yang basah terbuat dari antimon," ujarnya, saat ditemui Suara.com, di Bekasi, Jumat (15/6/2018).
Uyi menekankan, secara fungsi, keduanya sama. Namun ketahanan terhadap hawa panas, berbeda.
"Yang terbuat dari kalsium lebih tahan panas. Jadi dalam kondisi mesin panas, aki kering masih bisa tahan panas," terangnya.
Ia mencontohkan, misalnya saat kap mesin dibuka ketika mogok, maka air aki akan meluap.
"Itu karena tidak bisa menahan hawa panas mesin," paparnya.
Pada dasarnya, aki kering sebenarnya merupakan pengembangan aki basah. Namun harga aki kering jadi lebih mahal, karena memiliki banyak metode pengembangan selanjutnya.
"Aki basah lebih murah, kisaran harganya Rp 729 ribu, tergantung tipe. Kalau yang kering bisa Rp 900 ribu," tukasnya.