Proton Dibeli Perusahaan Cina, Mahathir Bikin Mobil Nasional Baru

Liberty Jemadu Suara.Com
Senin, 11 Juni 2018 | 19:39 WIB
Proton Dibeli Perusahaan Cina, Mahathir Bikin Mobil Nasional Baru
Perdana Menteri Malaysia, Mahathir Mohamad. [AFP/Kazuhiro Nogi]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Perdana Menteri Malaysia, Mahathir Mohamad, mengatakan bahwa ia ingin membangun perusahaan mobil nasional baru setelah sebagian saham Proton, merek kebanggaan Malaysia yang dulu dirintisnya, diambil alih oleh perusahaan Cina, Geely.

"Mobil nasional harus dimiliki oleh orang Malaysia," kata Mahathir di Tokyo, Jepang, Senin (11/6/2018), "Perusahaan itu (Proton) sudah dijual ke perusahaan Cina, maka ia bukan lagi perusahaan nasional."

Mahathir, yang sedang berada di Jepang untuk mengikuti ajang 24th Future of Asia Conference, mengatakan ia kini berambisi membangun perusahaan mobil nasional baru dan akan mengajak mitra-mitra di Asia - termasuk dari Jepang, Thailand, Cina, dan Korea Selatan - untuk berkolaborasi.

"Saya yakin kami punya kapasitas untuk memproduksi mobil-mobil berkualitas yang bisa dijual ke seluruh dunia. Kami butuh akses ke pasar dunia," ujar Mahathir.

Dalam wawacara dengan Nikkei Asia Review di sela-sela konferensi itu, Mahathir yakin perusahaan mobil nasional baru Malaysia akan bisa meraup pasar otomotif dunia, dengan memproduksi mobil yang sudah dibekali dengan teknologi canggih.

"Kami berharap bisa memproduksi mobil baru yang sudah sesuai dengan standar emisi Euro5 atau Euro6, jadi bisa punya akses ke pasar dunia," beber Mahathir.

Proton sendiri dibangun pada 1983 ketika Mahathir pertama kali menjadi Perdana Menteri. Proton mencapai puncak kejayaannya pada 1993. Ketika itu pangsa pasar domestik Proton mencapai 74 persen.

Tetapi karena kualitasnya yang di bahwa rata-rata, jeleknya layanan purnajual, dan ketatnya persaingan dari merek-merek Jepang, Proton akhirnya terpuruk. Pasarnya di Malaysia pada tahun lalu tinggal 15 persen.

Pada 2016 lalu pemerintah Malaysia sempat menyuntikkan dana sekitar 1,5 miliar ringgit ke Proton, dengan catatan perusahaan itu harus menemukan mitra strategis untuk menjaga keberlangsungannya.

Kemudian pada Mei 2017 kemarin, ketika Najib Razak masih berkuasa sebagai Perdana Menteri, sebanyak 49,9 persen saham Proton diserahkan kepada Geely. (The Strait Times)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI