Suara.com - Mobil listrik terus dikembangkan sebagai kendaraan masa depan. Sebagai motor penggerak, baterai diprediksi turut mengalami peningkatan seiring perkembangan mobil listrik.
Mencegah banyaknya limbah baterai di kemudian hari, pemerintah Cina menyiapkan peluncuran sistem untuk melacak produksi, penjualan, penggunaan, dan daur ulang baterai mobil listrik untuk mencegah meningkatnya risiko polusi.
Seperti dilansir dari Reuters, Sabtu (19/5/2018), Cina berupaya untuk menciptakan kebijakan, insentif, dan kapasitas daur ulang untuk menangani limbah baterai yang ditetapkan sebanyak 170.000 ton tahun ini.
Dalam hal ini, Kementerian Perindustrian dan Teknologi Informasi Cina mengatakan akan menciptakan "platform manajemen penelusuran" untuk memantau siklus baterai mulai dari produksi sampai didaur ulang.
Baca Juga: Soal Bajaj ala Asian Games, Sandiaga: Itu Bukan Inisiatif Pemprov
"Dengan begitu, sistem dapat mengetahui siapa yang harus bertanggung jawab," kata pihak Kementerian.
Saat ini, negeri tirai bambu tersebut memiliki 102 perusahaan yang memproduksi kendaraan energi baru hingga Maret 2018. Dari jumlah tersebut, setidaknya ada 355 jenis kendaraan listrik, hibrida, dan sel bahan bakar murni dalam produksi.