Suara.com - Helm menjadi salah bagian yang tidak dapat terpisahkan bagi para pengendara motor, terutama dari sisi keamanan pengendara. Untuk itu, para Agen Pemegang Merek (APM) sepeda motor selalu memberikan satu unit helm setiap pembelian motor baru.
Sayangnya, para bikers menyebut bahwa helm bawaan dari APM dianggap kurang memadai dari segi keamanan, mulai dari busa helm yang kurang padat hingga material yang dianggap kurang kuat, dibandingkan helm buatan di luar pabrikan. Menanggapi hal tersebut, Wakil Ketua Yayasan Astra Honda Motor Ahmad Muhibbuddin buka suara.
"Sebenarnya, kalau memadai identik dengan cukup atau tidak. Kalau dibilang memadai, helm tersebut sudah cukup memadai. Artinya, ini sudah sesuai Standar Nasional Indonesia (SNI) dan semua APM melakukan standar itu," ujar Muhibbuddin, saat acara Mini Road Safety Festival 2018, di Jakarta, Sabtu (12/5/2018).
Lebih lanjut, lelaki yang akrab disapa Muhib ini menjelaskan, pemberian helm baru kepada konsumen awalnya inisiatif dari Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI). Sehingga model helm tidak menjadi terlalu prioritas, sebab yang diutamakan lebih ke SNI.
Baca Juga: Sandal Jepit Tanpa Helm, Begini Susi Pudjiastuti Bonceng Motor
"Ketika masalah kecanggihan helm atau bagus tidaknya helm itu bisa didapatkan dengan produk yang lain, silakan saja. Diberikan sudah dengan standar, tapi kalau mau naik kelas lebih baik lagi," katanya.
Senada dengan Muhib, Head of Road Safety & Motorsport Committee Widjang Djendrawan menegaskan jika helm yang diberikan pihaknya diklaim sudah sesuai SNI. Pasalnya, masalah helm itu sudah mengarah ke selera pengguna.
"Kalau pada akhirnya tidak banyak yang pakai di jalan, balik lagi itu selera," tutupnya.