Suara.com - Gerakan membangun kesadaran pengguna jalan masih sangat dibutuhkan di Indonesia. Kesadaran diperlukan guna memangkas angka kecelakaan lalu lintas (lakalantas) jalan yang merenggut 70-an jiwa setiap hari.
“Kini, gerakan mengampanyekan kesadaran keselamatan jalan bermunculan di masyarakat, termasuk di kalangan pengguna sepeda motor. Mengingat, sekitar 70 persen kendaraan yang terlibat kecelakaan adalah sepeda motor,” ujar Edo Rusyanto, koordinator Jaringan Aksi Keselamatan Jalan (Jarak Aman) dalam acara Mini Road Safety Festival (MRSF) 2018, di Jakarta, Sabtu (12/5/2018).
Ajang MRSF 2018 diharapkan mampu menginspirasi, sekaligus mengapresiasi gerakan kelompok pesepeda motor terkait kampanye keselamatan jalan. Selain kalangan pesepeda motor, ajang ini juga melibatkan para pemangku kepentingan keselamatan jalan lain, seperti Kementerian Perhubungan dan pelaku dunia usaha.
“Sinerginya, gerakan publik diharapkan mampu mewujudkan lalu lintas jalan yang humanis,” tegas Edo.
Baca Juga: Studi: 145 Ribu Lakalantas di AS Diduga Karena Pokemon Go
Bagi Ahmad Muhibbuddin, Wakil Ketua Yayasan Astra Honda Motor, membangun kesadaran bersepeda motor yang aman dan selamat merupakan hal penting.
“Karena itu, kami juga mendukung kiprah Jarak Aman,” tukasnya.
Jarak Aman adalah gerakan publik yang digulirkan sejak 2015 di Jakarta. Jaringan ini menautkan elemen-elemen publik agar kampanye keselamatan jalan yang dilakukan lebih massif dan bersinergi.
Sejak 2015 hingga kini, Jarak Aman mengusung tiga kegiatan utama, yakni sosialisasi, edukasi, dan advokasi.
Baca Juga: Bermotor Sambil Gunakan Ponsel Pemicu Utama Lakalantas