Perbedaan Aki Kering dan Basah di Soal Resistensi

Jum'at, 11 Mei 2018 | 18:10 WIB
Perbedaan Aki Kering dan Basah di Soal Resistensi
Aki atau battery adalah bagian vital mobil Anda. [Shutterstock/Kurhan]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Aki basah atau aki kering? Meski istilah ini telah lama beredar, pemahaman antara kedua aki masih banyak yang keliru. Pada dasarnya, semua jenis aki tetap menggunakan cairan elektroda (air aki), namun ada yang langsung terisi ada pula yang belum.

Namun, menurut Uyi Samsuri, Kepala Mekanik Shop & Drive Pekayon Bekasi, material penyusun yang digunakan untuk kedua jenis aki ini berbeda.


"Aki kering menggunakan bahan kalsium. Kalau yang basah, terbuat dari antimon. Jadi berbeda," ujar Ayi saat ditemui Suara.com, di Bekasi, Jumat (11/5/2018).


Ayi menekankan, secara fungsi keduanya sebenarnya memiliki fungsi yang sama. Hanya, ketahanan atau resistensi terhadap hawa panas berbeda.


"Yang terbuat dari kalsium itu lebih tahan panas. Jadi, aki kering tetap mampu berfungsi dalam kondisi mesin panas. Kalau yang basah tidak tahan panas," terangnya.


Ayi mengambil contoh, semisal ada mobil mogok, dan saat kap mesin dibuka terjadi air aki meluap. "Itu pertanda aki tidak mampu menahan hawa panas mesin," lanjut Ayi.

Aki kering adalah pengembangan dari aki basah. Namun dengan kelebihan yang ada, konsekuensinya harga aki kering jadi lebih mahal. "Aki basah lebih murah kisaran Rp 729.000 tergantung tipe. Kalau yang kering bisa Rp900.000," tukasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI