Suara.com - Pembina Perhimpunan Penggemar Mobil Kuno Indonesia (PPMKI), Nanan Sukarna, berharap pemerintah tak melihat komunitas atau klub-klub otomotif hanya sebagai mereka yang menjalani hobi, tetapi juga sebagai sektor yang bisa memantik pertumbuhan ekonomi.
"Sekarang selain pajak, pemasukan terbesar pemerintah itu salah satu nya dari mana? Kan dari pariwisata," kata Nanan ketika ditemui Suara.com di sela-sela pameran IIMS 2018 di Jakarta, Selasa (24/4/2018).
Dirinya mencontohkan, komunitas otomotif itu baik motor atau mobil setiap tahun minimal satu kali melakukan touring dan itu pasti ke tempat wisata.
"Itu setahun satu kali dan satu klub, sekarang kita hitung ada berapa klub otomotif di Indonesia," ujar dia.
Selain itu, menurut Nanan Sukarna, komunitas otomotif itu juga dapat menghidupkan ekonomi kreatif.
"Coba bayangkan, adanya komunitas mobil-mobil tua dan motor tua apa tidak menghidupkan bengkel? Makin banyak mobil tua, makin banyak bengkel yang dihidupi. Sebenarnya tanpa sadar kita juga dukung langsung program pemerintah," tegasnya.
Lebih jauh, mantan Wakapolri ini membandingkan bila di luar negeri ada event internasional yang namanya classic car. Disitu pecinta mobil klasik dari seluruh dunia bisa berkumpul dan yang datang samapi ribuan dari berbagai negara.
"Sayangnya model seperti ini belum bisa di Indonesia. Kita dipersulit sama aturan sendiri. Mobil tua dari luar enggak boleh masuk. Padahal ini kan bukan sampah, kalau sampah ya silakan saja dilarang," ujar dia.
"Bayangkan saja apa tidak bagus jika Indonesia juga bisa membuat model seperti ini. Tapi dibuat sekaligus paket wisata, jadi puncaknya di event classic car. Namun beberapa hari sebelumnya tamu sudah datang dan menikmati pariwisata di Indonesia," usul dia.
"Ini kan menggerakkan ekonomi kreatif. Jadi ini harusnya bisa jadi pertimbangan, karena penggemar otomotif di Indonesia itu begitu banyak," tutup Nanan Sukarna.