Suara.com - Cina akan memungkinkan kepemilikan asing penuh terhadap perusahaan mobil pada 2022. Ini akan menjadi langkah yang dapat membuka pasar mobil terbesar di dunia.
Rencana tersebut akan mengubah aturan yang mengharuskan pembuat mobil global untuk bekerja melalui mitra yang dimiliki negara. Menurut AS, ini memaksa mereka untuk berbagi teknologi dengan pesaing potensial di industri otomotif.
Pembatasan itu membantu memicu perselisihan perdagangan dengan Presiden AS Donald Trump, tetapi para pejabat Cina mengatakan, rencana itu tidak meredakan ketegangan.
Perencana negara Cina mengatakan, pada hari Selasa (17/4/2018) waktu setempat, akan menghapus kepemilikan asing bagi perusahaan yang membuat kendaraan hibrida listrik dan plug-in pada 2018, untuk pembuat kendaraan komersial pada 2020, dan pasar mobil yang lebih luas pada tahun 2022.
Baca Juga: Ford Klaim Jual 1 Juta Mobil di Cina
Cina memberlakukan pembatasan kepemilikan pada tahun 1994, membatasi pembuat mobil asing untuk memiliki tidak lebih dari 50 persen saham dari setiap usaha lokal.
Kebijakan ini dirancang untuk membantu produsen mobil domestik bersaing.
Pelonggaran pembatasan mencerminkan kepercayaan resmi yang meningkat pada pembuat mobil Cina yang cepat tumbuh dan keinginan untuk membuat industri lebih fleksibel karena negara mempromosikan pengembangan mobil listrik. [BBC]