Suara.com - Maraknya kehadiran mobil listrik banyak disambut baik berbagai pihak. Seperti diketahui, kehadiran pengisian pompa bensin identik dengan berbagai toko makanan dan minuman yang melengkapinya. Jika mobil listrik hadir, bagaimana dengan nasib toko-toko tersebut?
Analis Morgan Stanley menulis bahwa pengisian pompa bensin bisa terpukul saat lebih banyak mobil listrik mengaspal jalan. Begitu juga dengan toko makanan dan minuman yang menyertaimnya.
Namun, para ahli di industri pompa bensin mengatakan bahwa ancaman substansial dari mobil listrik masih beberapa dekade lagi. Tapi tidak dengan toko-toko aneka makanan dan minuman.
"Toko-toko makanan dan minuman bisa terancam keberadaannya sebagai efek dari kehadiran kendaraan listrik," kata Jeff Lenard dari National Association of Convenience Stores.
Baca Juga: Mobil Listrik Karya Mahasiswa Akan Dipamerkan di IIMS 2018
Sebuah laporan Morgan Stanley menyebutkan bahwa kendaraan listrik memang masih menjadi bagian kecil dari semua kendaraan yang mengaspal akhir-akhir ini. Bukan tidak mungkin pertumbuhannya akan cepat di masa depan.
Para analis mencatatkan bahwa minuman beralkohol dan produk tembakau yang dijual di toserba tidak boleh terkena dampak yang sama. Itu karena banyak pelanggan mendapatkan minuman saat membeli gas secara impulsif. Dan produk tembakau juga bisa membuat pelanggan datang kembali.
Lenard mengatakan bahwa bahan bakar hanya menyumbang 40 persen dari keuntungan untuk pompa bensin, yang berarti sebagian besar penghasilan didapat dari penjualan makanan dan minuman di toko. Minuman merupakan bagian terbesar dari penjualan tersebut, berdasarkan dari Sebuah survei yang dilakukan oleh National Association of Convenience Stores.
Mereka juga mengungkapkan, bahwa hampir setengah dari pelanggan toko serba ada yang ada di pengisian pompa bensin, untuk membeli minuman.
Namun, Lenard dan peneliti lain mengatakan, kehadiran mobil listrik tidak secara langsung menjadi tantangan besar bagi toko serba ada yang ada di pengisian pompa bensin, hingga mobil listrik diproduksi secara massal.
Baca Juga: BMW Batasi Produksi Mobil Listrik Sampai 2020, Ada Apa?
Statistik dari InsideEVs menunjukkan bahwa dari Desember 2010, ketika Nissan LEAF dan Chevy Volt model mulai dijual, hingga Februari 2018, ada 418.000 penjualan kendaraan listrik baterai dan 374.000 penjualan hybrid plug-in. Pada saat itu, pangsa pasar gabungan semua kendaraan listrik sebagai persen dari penjualan kendaraan baru adalah 0,7 persen.
Itu bukan berarti pemilik toko swalayan tidak khawatir kehilangan pelanggan.
"Semua orang menjual kenyamanan," katanya.
Grant McAllister, pakar industri di ADD Systems, mengatakan salah satu cara bagi toko serba ada, merespons penjualan mobil listrik adalah dengan memasang stasiun pengisian yang dapat membuat pelanggan tetap berada di lokasi lebih lama daripada jika mereka hanya perlu mengisi tangki gas.
Tapi McAllister menduga bahwa efek mobil listrik pada penjualan minuman masih 20 tahun lagi. [Washington Post]