Suara.com - Sistem rem parasut memang lazim digunakan dalam ajang drag race. Namun sebenarnya bagaimana dan kapan saat yang tepat menggunakan parasut yang terpasang pada mobil berkecepatan tinggi tersebut?
Taqwa SS, mekanik tim balap Autocham Racing, mengatakan mobil yang melesat dengan kecepatan tinggi dan konstan di trek lurus memang susah direm. Tetapi itu tak berarti parasut harus digunakan.
"Kita akan pakai parasut, tapi ini akan efektif kalau kecepatannya di atas 200km/jam," jelas Taqwa, di area Pasar Jongkok Otomotif, TMII, Jakarta Timur, Sabtu (7/4/2018).
Ia mencotohkan, ketika mobil masuk finish di kecepatan 290km/jam, maka parasut akan dibuka. Nah ini hanya akan mengurangi kecepatan sampai 200km/jam.
"Ketika 200km/jam ke bawah, rem yang akan lebih efektif menahan laju mobil," terangnya.
Sebagai informasi, penggunaan parasut sendiri memang diperbolehkan di kompetisi drag race, khususnya kelas FFA (Free For All) yang mobilnya memiliki kecepatan tinggi.
Autochem Racing sendiri merupakan sebuah tim balap baru yang dibentuk oleh PT. Autochem Industri, distributor Prestone dan Master di Indonesia. Autochem Racing akan berlaga di balap turing nasional dan drag race Tanah Air.
Autochem Racing akan menggunakan mobil Holden Torana yang dipacu mesin V8 supercharged, yang mampu menghasilkan tenaga lebih dari 1.500 hp di 7.000 rpm. Dengan spesifikasi ini, Autochem Racing berambisi meraih catatan waktu 8 detik untuk lintasan 402 meter.