Suara.com - BMW menjadi salah satu produsen mobil yang gencar mengembangkan mobil listrik maupun hibrida. Namun belum lama ini, pabrikan mobil asal jerman tersebut mengaku akan sedikit mengendorkan produksi mobil listrik hingga 2020.
Hal tersebut dikemukakan oleh Chief Executive BMW, Harald Kruger. Dalam hal ini, Kruger beralasan membagun mobil listrik membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Selain itu, belum memadainya teknologi pendukung menjadi satu alasan untuk tidak memproduksi mobil rendah emisi secara masif.
"Mobil tanpa bahan bakar fosil masih belum cukup menguntungkan bila diproduksi secara besar-besaran seperti mobil bensin atau diesel. BMW akan membangun dalam skala besar, ketika teknologi drivetrain terbaru hadir dalam beberapa tahun ke depan," ujar Kruger, dikutip dari Motor1, Kamis (5/4/2018).
Dirinya menambahkan, teknologi drivetrain listrik generasi BMW berikutnya akan jauh lebih murah daripada versi sekarang. Oleh karena itu, membatasi produksi mobil listrik perlu dilakukan.
Baca Juga: Polisi Selidiki Kematian di Toko Cat Pabrik BMW
"Jika ingin memenangkan perlombaan, Anda harus menjadi pesaing yang paling kompetitif di segmen ini untuk mendapatkan volume," bebernya.
BMW sendiri sudah mulai memperkenalkan kendaraan listrik melalui i3 sejak 2013 lalu. Saat ini, BMW telah menginvestasikan lebih dari 100 juta dolar AS atau kisaran Rp1,3 triliunan guna membuka penelitian, terkait sel baterai yang nantinya akan digunakan dalam drivetrain listrik generasi keenam.