GM juga menjual kendaraan dengan otomasi Level 2. Setelah membeli teknologi Cruise Automation rintisan Silicon Valley pada tahun 2016, kini GM berencana meluncurkan kendaraan otonom Level 5 (sepenuhnya mengemudi sendiri) untuk diproduksi massal pertama pada tahun 2019. Cruise AV tidak memiliki roda kemudi atau pedal yang memungkinkan manusia mengambil alih dan akan menjadi bagian dari armada besar taksi tanpa pengemudi yang akan dioperasikan perusahaan tersebut di kota-kota besar. Namun penting untuk diketahui bahwa perusahaan itu belum mengantongi izin untuk menguji coba mobil tersebut di jalan umum.
Waymo (Google)
Didirikan sebagai sebuah proyek khusus pada tahun 2009, Waymo berpisah dari Google (meskipun keduanya dimiliki oleh perusahaan induk yang sama, Alphabet) pada tahun 2016. Walaupun tidak pernah membuat, menjual atau mengoperasikan mobil secara komersial, Waymo menciptakan kendaraan-kendaraan uji coba yang hingga November 2017 sudah mencatat lebih dari 4 juta mil (atau sekitar 6.4 juta km) tanpa pengemudi manusia. Antara 2015 dan 2017 Waymo menguji coba mobil Level 5, “Firefly”, tetapi kemudian memutuskan untuk fokus pada perangkat keras yang bisa dipasang di kendaraan-kendaraan pabrikan lain, dimulai dengan Chrysler Pacifica.
Uber
Pembuat aplikasi pemesanan taksi Uber sedang menguji coba mobil-mobil otonom di jalanan Pittsburgh sejak tahun 2016, selalu dengan seorang pegawai di belakang roda kemudi untuk mengambil alih sekiranya terjadi malfungsi. Setelah membeli perusahaan truk swakemudi Otto pada tahun 2016 yang dilaporkan senilai $680 juta, Uber kini memperluas kemampuannya dalam AI dan menguji coba chip terbaru NVDIA pada kendaraan-kendaraan Otto. Uber juga bermitra dengan Volvo untuk menciptakan sebuah armada swakemudi mobil, dan dengan Toyota untuk turut menciptakan kendaraan otonom ride-sharing.
Tesla
Pabrikan mobil besar pertama yang berasal dari Silicon Valley, Tesla juga adalah yang pertama kali memperkenalkan autopilot Level 2 pada tahun 2015. Tahun berikutnya, perusahaan itu mengumumkan bahwa semua mobil Tesla akan memiliki perangkat keras otonomi penuh, artinya, begitu selesai dikembangkan perangkat lunaknya bisa dipasang di mobil-mobil yang ada dengan upgrade seketika. Beberapa ahli menggugat pendekatan ini dengan menyatakan bahwa perusahaan tersebut hanya menambahkan kamera-kamera sekeliling pada mobil produksinya. Kamera-kamera itu tidak secanggih sistem pengindraan berbasis laser yang dipakai sebagian besar produsen mobil lainnya.
Tetapi perusahaan itu sudah menghimpun data dari ratusan ribu mobil yang menjelajahi jutaan kilometer dalam segala medan. Jadi kita tidak bisa menganggap sepi pendiri perusahaan itu, Elon Musk, ketika dia mengklaim bahwa sebuah Tesla Level 4 akan meluncur dari Los Angeles ke New York tanpa campur tangan manusia sedikit pun dalam paruh pertama 2018.
Pemenang
Saat ini perusahaan-perusahaan disruptif seperti Tesla, Waymo, dan Uber tampaknya berada di atas angin. Sementara produsen-produsen mobil tradisional berfokus pada pemasaran otomasi parsial Level 3 dan 4, perusahaan-perusahaan baru itu melompati mereka dengan bergerak langsung ke otomasi penuh Level 5. Waymo barangkali adalah yang paling tidak berpengalaman dalam menangani konsumen di sektor ini tapi ia sudah mencatat banyak sekali waktu uji coba sebagian dari teknologi paling maju di jalan umum.