Pasca Kecelakaan Uber, Keamanan Mobil Swakemudi Dipertanyakan

Dythia Novianty Suara.Com
Kamis, 22 Maret 2018 | 14:55 WIB
Pasca Kecelakaan Uber, Keamanan Mobil Swakemudi Dipertanyakan
Armada mobil swakemudi Uber di Pittsburgh, Amerika Serikat. [AFP/Angelo Merendino]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pihak kepolisian menduga masalah visibilitas sebagai faktor dalam kecelakaan yang dialami mobil swakemudi Uber, yang memakan jiwa. Penyelidik federal terus mencari bukti lain wawasan seputar keamanan dari mobil swakemudi yang kini sedang berkembang.

Polisi Tempe Sersan Ronald Elcock mengatakan, video dari mobil swakemudi Uber 2017 Volvo menunjukkan korban berusia 49 tahun "mendekati kendaraan itu".

"Begitu dia masuk ke jalur lalu lintas, dia dikejutkan oleh kendaraan itu. Seandainya dia menggunakan penyebrangan pasti akan terhindar dari insiden tragis," kata Elcock.

Kecelakaan itu mendorong Uber menghentikan pengujian kendaraan swakemudinya di Tempe dan di seluruh Amerika Utara. Moratorium pengujian termasuk San Francisco, Phoenix, Pittsburgh dan Toronto.

Baca Juga: Mobil Swakemudi Uber Tabrak Pejalan Kaki Hingga Tewas

Kematian pejalan kaki di Tempe, menjadi kematian pertama yang diketahui melibatkan kendaraan tanpa pengemudi. Hal ini menuai perdebatan diantara masyarakat tentang tingkat yang tepat dari negara dan pengawasan federal.

Seperti diketahui, kini sejumlah perusahaan tengah berlomba mendapatkan keuntungan besar dari kendaraan otonom. Para pengembang teknologi menggembar-gemborkan manfaat keselamatan untuk menyingkirkan manusia yang tidak dapat dipercaya dari kursi pengemudi.

Kecelakaan ini tentu menuai kritik yang memperingatkan bahwa banyak iterasi dari teknologi yang memungkinkan terjadinya kecelakaan.

Administrasi Keselamatan Lalu Lintas Jalan Raya Nasional, yang mengatur pedoman federal sukarela tentang penyebaran mobil tanpa pengemudi, mengatakan bahwa mereka mengirim tim "investigasi kecelakaan khusus" ke Tempe. Langkah ini dilakukan sebagai bagian dari pengawasan dan otoritas waspada atas keamanan semua kendaraan dan peralatan motor, termasuk teknologi otomatis.

Badan itu mengatakan bahwa mereka berhubungan dengan Uber dan Volvo, serta otoritas lokal, negara bagian dan federal.

Baca Juga: Uber Tawarkan Teknologi Swakemudi ke Toyota

Namun para kritikus terus berpendapat bahwa kendaraan-kendaraan itu dibebaskan tanpa standar dan pengawasan yang memadai.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI