Menhub: Belum Ada Rencana Penerapan Ganjil-genap di Tol Jagorawi

Liberty Jemadu Suara.Com
Selasa, 20 Maret 2018 | 00:31 WIB
Menhub: Belum Ada Rencana Penerapan Ganjil-genap di Tol Jagorawi
Antrean kemacetan kendaraan yang melintas di ruas jalan tol dalam kota, Jagorawi-Jakarta, Rabu (6/9).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, pada Senin (19/3/2018), memastikan tidak akan memberlakukan kebijakan sistem ganjil-genap pada kendaraan pribadi di ruas jalan arah pintu tol Jagorawi seperti yang diterapkan di pintu tol Bekasi arah Jakarta.

Pernyataan ini disampaikan Budi hanya sehari setelah ia mengumumkan bahwa kebijakan ganjil-genap juga akan diterapkan di Jagorawi dalam dua pekan ke depan.

"Tidak ada ganjil-genap di Tol Jagorawi. Untuk tol Jagorawi itu hanya menambahkan jalur bus. Kapasitasnya belum melampaui di tol Jagorawi, cuma kita menambah tingkat pelayanan dengan membuat jalur khusus untuk bus. Dua pekan paling lama kita akan lakukan," kata Budi di Jakarta.

Selain tidak memberlakukan kebijakan sistem ganjil-genap pada kendaraan pribadi di ruas jalan arah pintu tol Jagorawi, Menhub juga memastikan tidak akan memberlakukan pembatasan operasional angkutan barang golongan III, IV dan V di tol Jagorawi seperti yang diterapkan di pintu tol Bekasi.

Di sisi lain Menhub akan memberlakukan Tiga Paket Kebijakan Penanganan Kemacetan yang sama seperti yang di pintu Tol Bekasi untuk diberlakukan di Tol Tangerang. Tiga kebijakan itu adalah penerapan ganjil-genap, pembangunan jalur khusus bus, dan pembatasan waktu operasional truk.

Terkait rencana ini Menhub memperkirakan akan memberlakukan kebijakan ini sebelum masa bulan puasa atau sekitar bulan Mei.

"Yang kemungkinan ada ganjil-genap adalah yang di Tol Tangerang," paparnya.

Selain memberi kesempatan untuk mencari jalan arteri alternatif, Ia saat ini juga memberi kesempatan kepada pemangku kepentingan khususnya operator bus di Tangerang untuk menentukan tarif bus. Terkait hal ini, Budi menyebutkan pihaknya lebih memilih tarif bus Rp10.000. (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI