Suara.com - Perusahaan perakit penyedot debu asal Inggris, Dyson, mengumumkan bahwa mereka berencana menghadirkan setidaknya tiga mobil listrik hingga 2020.
Dyson, seperti diwartakan Motor Authority pada akhir pekan ini, tidak menyebutkan tahun peluncuran pastnya untuk setiap mobil listrik mereka. Namun, untuk memperluas bisnis mereka secara radikal, dana 2,7 miliar dollar AS (Rp36,60 triliun) sudah dianggarkan oleh sang pendiri perusahaan, James Dyson.
Separuh dari modal akan dipergunakan hanya untuk riset dan pengembangan baterai. Dyson juga menggerakkan tim beranggotakan 400 orang dalam proses pembangunan.
Model mobil listrik pertama Dyson dikabarkan bakal dipergunakan sebagai perkenalan dan bahan pembelajaran mereka dengan industri otomotif, sembari membangun rantai pasok komponen. Karena itu, kreasi perdana mereka cuma akan diproduksi terbatas sebanyak 10 ribu unit.
Baca Juga: Nissan: Hanya Kami yang Sudah Raup Untung dari Mobil Listrik
Pada dua model berikutnya, barulah Dyson menargetkan produksi lebih banyak lagi.
Demi mengejar target tiga mobil dalam dua tahun, Dyson dikabarkan bakal menggunakan baterai ion-lithium alih-alih teknologi baru, yaitu baterai solid. Meski banyak pabrikan meyakini baterai solid mampu memberikan bobot lebih ringan dan jarak tempuh lebih jauh, riset dan pengembangannya masih jauh dari sempurna agar bisa diproduksi massal.
Sejauh ini, baru Toyota yang berani memberikan waktu detail peluncuran mobil listrik dengan baterai solid yaitu pada 2020 mendatang.