Tabrakan Hingga Kena Sasis, Benarkah Mending Beli Mobil Baru?

Sabtu, 17 Februari 2018 | 10:35 WIB
Tabrakan Hingga Kena Sasis, Benarkah Mending Beli Mobil Baru?
Ilustrasi mekanik periksa sasis mobil. [Shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Mengalami tabrakan parah hingga terkena bagian sasis merupakan peristiwa 'horor' bagi setiap pemilik mobil karena jika pun bagian ini diperbaiki, rasa berkendaranya sudah berbeda. Bahkan, muncul anggapan lebih baik beli mobil baru. Benarkah demikian?

Sasis bengkok atau patah karena tabrakan pada prinsipnya bisa saja diperbaiki. Asalkan, sasis itu bertipe ladder frame.

"Sasis monocoque enggak bisa. Sasis ladder frame saja yang bisa (diperbaiki)," kata Deputy Group Head of After Sales Planning and Training Group PT. Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia (MMKSI), Sunarjadi, ketika ditemui belum lama ini di Tebet, Jakarta.

Ini karena sasis monocoque telah menyatu dengan bodi, sedangkan ladder frame masih terpisah. Sisi negatif dari perbaikan sasis adalah jikapun telah diluruskan atau disambung lagi, kestabilan dan kekuatan rangkanya akan berkurang.

Baca Juga: Tersangka Tabrakan Pengemudi Livina, Diduga Dibawa Kabur

"Itu nanti ada risikonya juga karena kan, kekuatannya sudah berbeda. Pasti, kan, berbeda kekuatan frame (rangka)nya," ucap Head of After Sales Field of Region I Department PT. Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia (MMKSI), Abdul Rauf.

Sebenarnya, lanjut Rauf, mereka yang memilik mobil dengan sasis ladder frame mempunyai jalan keluar lain yaitu membeli sasis baru untuk mengganti yang lama. Mitsubishi sendiri, terang dia, memungkinkan hal itu, meski mereka yang membeli sasis masih amat jarang sekali.

"Selama saya di bagian purnajual baru, ada satu konsumen yang membeli sasis. Mobilnya Pajero Sport. Baru bulan kemarin sasisnya kami sediakan," paparnya lagi.

Padahal, biaya membeli dan mengganti sasis masih relatif jauh lebih murah ketimbang membeli mobil baru. Jika dikerjakan di bengkel dan pabrik milik Mitsubishi, hasilnya pun dapat dipertanggungjawabkan.

"Harga sasisnya mungkin Rp10-20 juta. Biaya ketuk (nomor) sasisnya juga tak mahal, tak sampai Rp1 juta. Biaya totalnya tergantung berapa suku cadang yang harus diganti dan biaya pengerjaan. Tapi tak sampai Rp100 juta, lah," tandas Rauf.

Baca Juga: 12 Tewas, 268 Cederadalam Tabrakan Truk dengan Kereta di Afsel

Proses paling rumit dari penggantian sasis adalah pada proses perizinannya di kepolisian untuk mengetuk nomor sasis di komponen yang baru.

"Proses (perbaikannya) nya sih enggak terlalu rumit. Yang penting adalah kalau mau ganti sasis harus cek fisik ulang dan yang lakukan polisi. Nanti oleh mereka mobil diesek-esek, dilihat kondisinya bagaimana, setelah itu polisi akan terbitkan BAP (Berita Acara Pemeriksaan) pengecekan ulang kendaraan itu. Setelah itu, mereka cek apa nomor sasis bersih atau tidak," sambung Rauf.

"Kalau bersih, mereka akan keluarkan surat rekomendasi pengetukan ulang nomor sasis atau mesin. Kalau tidak ada rekomendasi, kami tidak berani. Surat pengantar untuk ke kepolisian biasanya dari diler resmi kami," lanjutnya menjabarkan lebih rinci.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI