Suara.com - Pabrikan sepeda motor Honda mengintip peluang menyuplai 'kuda besi' secara massif untuk pengendara Go-Jek, dengan memanfaatkan 'link' PT Astra International (AI) yang baru saja berinvestasi Rp2 triliun di start-up tersebut.
Sepeda motor Honda, di Indonesia, beroperasi melalui joint venture antara AI dengan Honda Motor Company (HMC) yang bernama PT Astra Honda Motor (AHM). Baik AI maupun HMC membagi rata saham kepemilikan AHM.
Direktur AHM, Thomas Wijaya, tak memungkiri kemungkinan melakukan pengadaan roda dua bagi Go-Jek dimasa mendatang.
"Sejauh ini belum ada, namun kami tetap melihat peluang yang mungkin lahir dari kolaborasi ini (AI dengan Go-Jek)," ucapnya kepada Suara.com melalui pesan Whatsapp, Senin (12/2/2018) malam kemarin.
Baca Juga: Astra Kucurkan Rp2 Triliun untuk Go-Jek
Kerja sama antara Honda dan Go-Jek sendiri bukan hal baru. Menurut Thomas, sebelum AI menanamkan modalnya di perusahaan ojek dan taksi online tersebut, Honda sudah menyediakan kemudahan proses kepemilikan sepeda motor bagi mereka. Kerja sama tersebut sudah dilakukan mulai 1-2 tahun lalu.
"Ini dilakukan melalui jaringan main diler Honda di seluruh Indonesia," ucap Thomas.
Rencana pengembangan bisnis antara AI dengan Go-Jek memang menjadi salah satu yang terungkap dalam konferensi pers investasi 150 juta dollar AS (Rp2 triliun) oleh AI kepada Gojek kemarin. Seperti diketahui, AI memiliki anak-anak perusahaan yang bergerak di beragam sektor.
Di industri otomotif saja, AI menggarap dari hulu hingga hilir. Mulai dari distribusi dan penjualan kendaraan bermotor roda dua dan roda empat, pembiayaan, asuransi, jaringan diler, penjualan dan pembelian mobil bekas, hingga lelang kendaaraan seken.