Suara.com - Mitsubishi Fuso memberikan beasiswa kepada 11 anak sopir truk dari berbagai daerah dengan nilai total Rp330 juta. Pemberian beasiswa dilakukan di atas truk panggung yang dibangun di atas Colt Diesel FE 74 Long. Seorang sopir truk menangis terharu saat menerima bea siswa untuk anaknya.
Pemberian beasiswa merupakan aktivitas penutup dari rangkaian Roadshow Mitsubishi Fuso dan Duta Merek Iwan Fals di 10 kota Indonesia sejak November 2017 hingga Februari 2018. Ini merupakan perayaan penjualan sejuta unit Colt Diesel bersama para sopir truk dan konsumen. Kota-kota ini juga menjadi asal dari 11 anak sopir truk penerima beasiswa.
Masyarakat, khususnya warganet, juga turut berkontribusi terhadap pemberian beasiswa ini. Mitsubishi Fuso sebelumnya telah mengampanyekan tagar #FusoKontribusi.
Direktur Penjualan dan Pemasaran PT. Krama Yudha Tiga Berlian Motors Duljatmono menjelaskan, setiap satu tagar yang dibuat oleh warganet akan dikonversi menjadi Rp10 ribu untuk pendidikan putra-putri sopir truk.
"Melalui #FusoKontribusi beasiswa pendidikan, kami berharap gerakan sosial ini dapat benar-benar dirasakan oleh putra-putri sopir truk di masa depan dalam upaya kami untuk turut serta mencerdaskan kehidupan anak bangsa," kata Duljatmono dalam seremoni pada Senin (12/2/2018) di Pulomas, Jakarta.
"Program ini tidak akan berhasil tanpa kontribusi masyarakat Indonesia dalam menuliskan tagar #FusoKontribusi sebanyak-banyaknya di media sosial. Untuk itu kami mengucapkan terima kasih bagi masyarakat yang telah ikut berkontribusi," lanjut dia.
Dari total Rp330 juta dalam bentuk beasiswa, sebanyak Rp125.780.000 di antaranya hasil sumbangan 12.578 tagar dari warganet. Setiap anak, menurut Duljatmono, kelak mendapatkan Rp30 juta untuk biaya pendidikan selama tiga tahun di Sekolah Menengah Atas (SMA).
Ke-11 anak sopir truk yang mendapatkan beasiswa dari pabrikan asal Jepang itu yakni I Made Naryama, Dwi Ratih Rayana Asak (Denpasar); Rifda Julfia (Cirebon); Silvi Rizki Ananda (Pekanbaru); Angga Pratama, Irsanti Aninditya Rizky (Surabaya); Putri Alfira Irawan, Agung Aditya (Medan); Galih Rangga Ismail (Lampung); Irvan Nur Hakim (Padang); Muhammad Agus Mualim (Semarang).
Seorang sopir truk bernama I Wayan Partana yang merupakan Ayah dari I Made Naryama tak bisa menahan air matanya ketika diminta berkata-kata di depan panggung.
"Ingat anak-anak yang dapat beasiswa itu orang tua sangat bekerja keras untuk dapat uang. Kadang jadi sopir enggak gampang (apalagi kalau) malam-malam ban pecah. Semoga anak-anak belajar dengan smangat. Biar jadi anak berbakti pada bangsa, negara, dan orang tua," ujarnya.