Indonesia Masuk 30 Besar Penjualan Mercedes-Benz Global di 2017

Rabu, 07 Februari 2018 | 10:34 WIB
Indonesia Masuk 30 Besar Penjualan Mercedes-Benz Global di 2017
Logo Mercedes Benz. [Shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Mercedes-Benz menjual 3.386 mobil di Indonesia pada 2017 dan mengklaim sebagai merek kendaraan premium terlaris di negeri ini. Namun, untuk Mercedes-Benz global, Indonesia sendiri masih menempati urutan 30 besar.

Presiden dan Chief Executive Officer PT. Mercedes-Benz Distribution Indonesia (MBDI), Roelof Lamberts, mengatakan, tahun lalu penjualan kendaraan penumpang mereka cuma naik 0,3 persen dibandingkan capaian 2016 menjadi 3.386 unit.

"Dengan hasil ini kami tetap menduduki peringkat pertama di segmen premium Indonesia," kata Lamberts dalam Media Gathering, Selasa (6/2/2018) kemarin di Jakarta.

C-Class, papar dia, menjadi kontributor penjualan dengan 900 unit atau 28 persen dari pasar. E-Class berhasil terjual sekitar 750-an unit atau 20-an persen dari total volume.

Baca Juga: Mercedes-Benz dan Gaikindo Akhirnya Berdamai

Penjualan model-model sport utility vehicle (SUV) Mercedes di Tanah Air seperti GLC, GLE, dan GLS secara akumulatif tumbuh 14 persen dan menyumbangkan 29 persen dari penjualan.

Mercedes-Benz, menurut Lamberts, melihat adanya pergeseran preferensi konsumen dari sedan ke SUV. Peningkatan penjualan SUV pun dibarengi oleh penurunan di model-model sedan mereka secara umum.

Namun, karena lebih banyaknya model dan varian sedan dibandingkan SUV, sedan masih mendominasi aktivitas pasar Mercedes di Nusantara. "Tapi saya ekspektasikan dalam setahun atau dua tahun ke depan sumbangan kedua segmen ini bisa menjadi seimbang 50-50," nilainya.

Dalam lingkup global, Indonesia sendiri, papar Lamberts, ada di posisi 35 atau 36 untuk Mercedes-Benz. Tahun lalu Pasar terbesar Mercedes-Benz adalah Cina dengan penjualan lebih dari 500 ribu unit.

"Tapi itu hari ini. Kami msh percaya Indonesia punya potensi luar biasa karena populasinya 260 juta jiwa dan merupakan ekonomi terkuat di Asia Tenggara. Banyak negara sekitar seperti Thailand, Malaysia memperlihatkan pertumbuhan pesat sedangkan di Indonesia kita belum lihat ini. Hanya saja, kami belum bisa tahu kapan itu bakal terjadi, apakah 5-10 tahun ke depan atau 10-20 tahun ke depan," jelasnya.

Baca Juga: Tak Sanggup Beli Mercedes? Cuma 'Sewa' 3 Tahun pun Sekarang Bisa

"Tapi itu (pertumbuhan pesat) pastinya akan terjadi berkat pertumbuhan kelas menengah yang tentu saja menyediakan potensi untuk penjualan masa depan. Jadi, saya tak ada ragu bahwa Indonesia akan tingkatkan perannya terhadap total penjualan Daimler secara global," lanjut lelaki asal Belanda ini lagi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI