Demi Dapat SIM, Seorang Lelaki Lakukan Ini

Dythia Novianty Suara.Com
Selasa, 06 Februari 2018 | 08:57 WIB
Demi Dapat SIM, Seorang Lelaki Lakukan Ini
Ilustrasi tes pembuatan SIM atau berkendara. [Shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Siapa yang mau gagal mendapatkan Surat Ijin Mengemudi (SIM)? Tapi apa jadinya jika untuk mendapatkannya dilakukan dengan cara curang.

Yup, dalam sebuah tes uji coba SIM seorang lelaki tertangkap menggunakan perangkat Bluetooth tersembunyi yang terhubung ke telepon genggam. Koki Kebab, Isa Yazgi (23), gagal dalam ujian teori pertamanya karena dia tidak mendapat sinyal untuk diberi jawaban melalui Bluetooth tersembunyi.

Namun, seorang warga Turki terlihat bersamanya saat mengambil tes untuk kedua kalinya di pusat tes Hanley, Staffs. Untuk asi kecurangannya, ia harus membayar 1.000 poundsterling atau sekitar Rp18 jutaan agar lulus tes.

Pejabat setempat terkejut dengan aksi penipuan semacam ini. Dikhawatirkan ratusan pengendara akan melakukan hal yang sama.

Baca Juga: Gawat, Tes Berkendara Baru Dinilai Bisa 'Makan' Korban

Penipuan tersebut ditemukan di North Court of Justice Centre, dimana Yazgi mengakui telah dua kali melakukan kecurangan dalam tes teorinya.

JP mendengar bagaimana Yazgi ditangkap oleh Driver and Vehicle Standards Agency (DVSA) menggunakan perangkat Bluetooth yang terhubung ke ponsel untuk mendapatkan jawabannya.

Namun, pengacaranya mengatakan bahwa penipuan tersebut dibuat oleh penipu Turki di London, yang Yazgi telah setuju untuk membayar 1.000 poundsterling jika dia lulus.

Hakim Christopher Dalton kecewa berat dengan aksi penipuan ini.

"Pengadilan memandang hal ini dengan serius. Ini mengkhawatirkan orang-orang yang tidak mengerti peraturan dan rambu jalan, berkeliling," katanya berang.

Baca Juga: Merasakan Sensasi Berkendara Wuling Confero S, Sang Rival Avanza

Pengadilan mendengar bagaimana Yazgi menipu ujian teori pertamanya di Kent, sementara yang kedua sebulan kemudian di pusat tes di Hanley, Staffs.

Jaksa Moira Bell mengatakan, kedua pelanggaran tersebut berkaitan dengan terdakwa yang membuat dua upaya untuk lulus uji teori lisensi mengemudi Inggris.

"Pada setiap kesempatan ia mencoba menggunakan perangkat Bluetooth yang terhubung ke ponsel. Yang pertama ada di Chatham Theory Test Center, di Kent. Pada kesempatan itu dia tertangkap di CCTV yang mencoba menggunakan alat di dalam headphone yang disediakan untuk tes tersebut," terangnya.

Namun, tidak ada yang terjadi setelah usaha pertama.

"Upaya kedua adalah sebulan kemudian, di pusat tes Hanley, di Staffordshire. Dia ditanya oleh staf apakah dia memiliki telepon genggam atau perangkat. Dia menggulung lengan bajunya dan menjawab, 'Tidak', dan diizinkan untuk memulai tes," katanya.

Yazgi pun diidentifikasi sebagai apa yang mereka sebut 'risiko curang', jadi dipantau secara ketat.

"Dia terlihat mengeluarkan sesuatu dari pinggangnya yang dimasukkannya ke headphone. Seorang anggota staf langsung mendatanginya dan melepaskan headphone, tempat dia menemukan dan menyita earpiece Bluetooth," ungkapnya.

Earpiece Bluetooth yang digunakan sangat kecil dan umumnya tidak terdeteksi.

DVSA baru-baru ini mengumumkan rencana untuk menekan penjahat yang menggunakan Bluetooth dalam penipuan selama tes teori mengemudi mereka. Pada tahun 2016, DVSA telah menyelidiki 467 kasus kecurangan dengan menggunakan teknologi nirkabel. Jumlah ini meningkat 52 persen dari 308 pada tahun 2015.

Sejak 2016, 50 orang telah dijatuhi hukuman penjara karena melakukan kecurangan selama tes teori mereka. [Mirror]

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI