Suara.com - Pemakaian oli yang tepat pada mobil menjadi faktor penting. Tidak hanya untuk mencapai performa yang optimal, tapi juga menjaga daya tahan mesin mobil.
Menurut Customer First Area Department Head Kalla Toyota, Muhammad Shobirin, sistem pelumasan pada mesin mobil menjadi hal penting, karena menyangkut banyak hal.
Ia juga mengatakan bahwa setiap oli mesin mempunyai beragam kode dalam kemasan sebagai petunjuk untuk penggunaannya sesuai teknologi atau mesin tertentu.
"Ada dua kode internasional yang umum digunakan pada setiap produsen oli, yakni kode "society of automotive engineers (SAE) dan "American Petrolium Institute (API)," terang Shobirin.
Kode SAE yang merupakan badan internasional menunjukkan kemampuan suatu oli dalam menjaga stabilitas kekentalan terhadap pengaruh suhu mesin dan lingkungan, baik dingin maupun panas.
"Jika angka indeks SAE kecil artinya oli semakin cair, sehingga kemungkinan oli untuk membeku atau mengeras pada suhu rendah semakin kecil. Ini berguna ketika mesin mobil dinyalakan pada suhu dingin, misalnya saat musim salju di negara Eropa atau Amerika," ujarnya.
Pada oli mesin mobil biasanya diikuti huruf W singkatan dari winter atau musim dingin yang artinya penggunaan oli tersebut bisa sampai -20 derajat celcius, seperti SAE 5W, SAE 10W atau SAE 20W.
Kendati demikian, oli tidak hanya harus bekerja dengan baik saat dinyalakan suhu mesin masih dingin, tetapi juga ketika mesin bekerja karena oli berfunsi "multigrade" yang menyesuaikan pada rentang temperatur mesin, yang bisa dilihat pada angka yang mengikutinya.
Ia mencontohkan kode SAE 5W-20 yang artinya suhu terendah oli tingkat kekentalan pada angka 5, dan suhu maksimum atau panas tingkat kekentalan oli mencapai hingga 40. Semakin rendah suhu udara di luar maka mobil membutuhkan oli yang lebih cair dengan kode 0W atau 5W.
Namun semakin panas cuaca maka dibutuhkan oli dengan tingkat kekentalan lebih tinggi seperti 15W-30W. Pemakaian kekentalan oli yang tidak sesuai dengan suhu negara bisa menyebabkan kinerja oli tidak maksimal.
Misalnya, oli SAE 5W-40 digunakan di Indonesia sebagai negara tropis, maka oli akan sangat cair dan sulit melakukan lubrikasi dengan baik.Tetapi saat ini selain suhu lingkungan, ada hal lain dalam pemilihan oli mobil, yakni tahun produksi mesin.
"Pada mobil baru disarankan menggunakan oli yang cair untuk dapat melumasi mesin sampai celah terkecil secara maksimal," kata Shobirin dilansir Antara.
Selain kode SAE, juga ada kode API yang berbeda pada mesin bensin dan diesel. Pada mesin bensin umumnya dimulai dengan huruf 'S', dan mesin diesel dengan huruf 'C'. Setelah huruf itu diikuti huruf kedua sesuai abjad, misalnya SA, SB, SC, SD, SE dan seterusnya, yang bisa diartikan untuk mesin mobil yang lebih modern.
Standarisasi kode API ini juga disesuaikan dengan perkembangan jenis mesin mobil, dan umumnya semakin tinggi huruf kedua, menunjukkan spesifikasi yang lebih tinggi.
Sebagai contoh, kata Shobirin, oli dari TMO Full Synthetic 0W-20 ECO Power API SN ILSAC GF-5 yang direkomendasikan untuk digunakan pada kendaraan Toyota Calya karena memiliki tingkat kekentalan yang cair, sehingga membuat oli ini mampu melumasi seluruh bagian mesin dengan sempurna.
Ia mengatakan Oli TMO telah lulus uji standarisasi internasional dari API, sekaligusi telah lulus uji standarisasi dari International Lubricant Standardization and Approval Committee (ILSAC) yang terlihat dengan kode SN dan GF-5 merupakan kode yang menunjukan telah uji standarisasi dari ILSAC. Itulah penjelasan mengenai tips pemakaian oli kendaraan.
Tips Pemakaian Oli Kendaraan
Ririn Indriani Suara.Com
Rabu, 31 Januari 2018 | 05:58 WIB
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
BERITA TERKAIT
Dampak 'Selingkuh' dengan Oli Murahan? Siap-siap Motor Ngambek
23 Desember 2024 | 21:00 WIB WIBREKOMENDASI
TERKINI
Otomotif | 18:30 WIB
Otomotif | 16:44 WIB
Otomotif | 16:30 WIB
Otomotif | 16:15 WIB
Otomotif | 16:00 WIB
Otomotif | 15:30 WIB
Otomotif | 15:20 WIB
Otomotif | 13:47 WIB