Suara.com - Mulai Februari, bakal ada program studi dan gelar akademik untuk melahirkan para ahli mobil terbang. Program tersebut dibuat oleh salah satu pionir mobil terbang bernama Sebastian Thrun.
Thrun merupakan sosok utama yang turut membidani kelahiran Waymo, divisi mobil swakemudi Google. Ia juga masih menjadi penasihat di Alphabet, perusahaan induk Google, dan teman baik dari Co-Founder Google, Larry Page.
Ia, seperti diwartakan Carscoops pada awal pekan ini, bakal menghadirkan program studi mobil terbang di sekolah online miliknya, Udacity, akhir bulan depan. Dia mengklaimnya sebagai 'gelar akademis nano (nanodegree) pertama di dunia untuk ranah mobil terbang'.
Baca Juga: Uber Gandeng NASA, Siap Sediakan Mobil Terbang pada 2020
Sebastian Thrun, pemegang gelar PhD di bidang komputer dan mantan dosen di Universitas Stanford, turut mendirikan Udacity pada 2012. Program studi mobil swakemudi di Udacity telah diikuti oleh 50 ribu peserta didik sejak 2016.
Lelaki berusia 50 tahun itu percaya kurikulum baru mengenai mobil terbang mampu menarik sekurang-kurangnya 10 ribu peserta didik. Pendaftaran untuk mengikuti kelas sudah dimulai pada Selasa (24/1/2018) kemarin.
Udacity menawarkan dua masa pendidikan 12 pekan, dengan biaya US$1.200 dolar untuk masing-masing masa. Beberapa mata pelajaran di dalamnya ialah Aerial Robotics dan Intelligent Air Systems.
Di dalam sebuah wawancara, Sebastian Thrun mengatakan bahwa motivasi dia menciptakan program studi mobil terbang sama dengan ketika ia menghadirkan kelas mobil swakemudi.
Baca Juga: Tencent Ikut Dukung Perusahaan Mobil Terbang Jerman
"Sulit sekali untuk mencari orang-orang yang berkualifikasi dalam mendesain dan membuat kendaraan masa depan, baik di darat maupun di udara, yang berisi teknologi canggih seperti robotik, kecerdasan artifisial, dan pembelajaran mesin," ujar Sebastian Thrun.