Suara.com - Pengemudi yang senang modifikasi dan kebut-kebutan sering mengganti berbagai komponen di mobil mereka, termasuk ban.
Mobil-mobil relatif 'kalem' seperti city car, sport utility vehicle (SUV), atau multi purpose vehicle (MPV) bisa dipasangkan ban yang seharusnya untuk mobil-mobil sport. Lantas, bagaimana sebenarnya dari segi keamanan?
"Dari segi keuntungan, ban tipe sporty, kalau gaya mengemudinya juga sporty yang senang kencang dan senang manuver, enak. Mereka cocok untuk ban tipe itu," kata Manager Pemasaran PT. YHI Indonesia, Tejo Andriastono, di sela-sela Media Gathering di Jakarta, Selasa (16/1/2018).
Baca Juga: Heboh, Penampakkan Mobil Bermuka Dua di Bandung
Sebagai informasi, YHI Indonesia merupakan distributor resmi untuk ban bermerek Yokohama. Merek asal Jepang ini terkenal dengan teknologi ekstrak kulit jeruk sebagai campuran untuk seluruh ban mereka agar lebih empuk dan lebih mencengkram aspal.
Lebih lanjut, penggunaan ban mobil sport di mobil-mobil lain juga mempunyai efek negatif. Yang pertama ialah ketidaknyamanan di jalan berkondisi kurang baik.
"(Ban mobil sport) tidak seempuk ban untuk mobil keluarga. Komponnya pasti lebih keras," jelasnya.
Ban mobil sport pun lebih cepat habis dan harus diganti. Belum lagi jika berbicara harganya yang lebih tinggi. Selain itu, dampak negatif lain jika mobil-mobil pada umumnya memakai ban mobil sport ialah suara berisik.
Baca Juga: Mobil Jepang Kuasai 98 Persen Pasar Indonesia
"Tipe ban sporty jarak antar kembangan di tapaknya lebih jauh. Kembangan ban kalau semakin jauh akan timbulkan 'noise'. Contohnya ban off-road. Kembangannya, kan, tipe 'kembang tahu' dan jauh-jauh jadi kalau dipakai di aspal lebih berisik," papar dia.
"Ban untuk mobil keluarga itu, kan, jarak antar kembangannya dekat-dekat karena ingin utamakan kenyamanan," ujarnya.