Suara.com - Armenia, negara yang mobil-mobilnya bersetir kiri, akan segera melarang impor serta penjualan mobil dengan setir kanan pada tahun ini. Pemerintah Armenia resah dengan populasi mobil impor setir kanan yang meningkat secara signifikan di negara mereka.
Kebijakan tersebut, seperti diwartakan Carscoops pada Sabtu (13/1/2018), bakal mulai diberlakukan pada 1 April mendatang. Pemerintah khawatir, jika pelarangan tidak dilakukan, penjualan mobil impor setir kanan bakal terus naik dan jumlah mereka di jalan raya makin banyak.
Jika itu terjadi, muncul kemungkinan negara yang pernah menjadi bagian dari Uni Soviet ini harus mengubah status dari negara yang mobil-mobilnya bersetir kiri menjadi sebaliknya. Efek bola salju dari hal itu pun akan cukup banyak, baik dari sisi perubahan infrastruktur maupun ekonomi.
Kementerian Transportasi, Komunikasi, dan Teknologi Informasi Armenia juga mengklaim bahwa mobil setir kanan berbahaya karena pengemudi harus menyetir di sisi yang salah dari infrastruktur jalan di sana.
Baca Juga: Pertama dalam Sejarah, Pameran Mobil untuk Perempuan Arab Saudi
Pada tahun lalu, sebanyak 13 ribu mobil setir kanan diimpor ke Armenia, menambah populasinya yang secara total berjumlah 36 ribu unit. Kebanyakan mobil tersebut berasal dari Jepang karena harganya yang relatif lebih murah dan tampilannya yang cukup bergaya.
Saat kebijakan diumumkan pada akhir tahun lalu, terjadi unjuk rasa di depan kantor Kementerian Transportasi. Mereka merasa mobil setir kanan tak berbahaya dan memiliki persentase kecelakaan lebih sedikit dibandingkan mobil setir kiri.