Suara.com - Sebuah kebijakan aneh yang tak diketahui alasan pastinya, diterapkan di Turkmenistan. Negara ini mulai 2018 melarang kepemilikan semua mobil berwarna hitam.
Larangan mempunyai mobil hitam, seperti diwartakan Carscoops pada Jumat (12/1/2018), resmi diberlakukan oleh Presiden Turkmenistan, Gurbanguly Berdimukhamedov, mulai Januari 2018. Peraturan tersebut diterapkan untuk Ibu Kota negara itu, Ashgabat.
Lapangan parkir tempat mobil sitaan polisi di kawasan Yubileynava pun dilaporkan penuh sesak dengan kendaraan hitam. Agar kendaraan yang disita bisa diambil kembali, pemiliknya harus menandatangani surat pernyataan bahwa ia akan mengecat ulang mobil dengan warna-warna cerah.
Di antara semua warna terang, putih yang notabene warna favorit Presiden Berdymukhammedovamat mendapat poin paling besar. Biaya pengecatan kendaraan di Turkmenistan, sebagai dampaknya, melonjak menjadi 500-1.000 dollar AS (Rp6,67-13,35 juta).
Baca Juga: Hendak Bangun Pabrik Mobil di ASEAN, Hyundai Lirik Indonesia
Larangan mempunyai mobil hitam di Turkmenistan sebenarnya sudah ada sejak 2015. Namun, saat itu, yang dilarang hanya mobil-mobil impor.
Pemerintah sendiri tidak mengeluarkan pernyataan resmi soal alasan di balik regulasi yang tidak masuk akal ini. Namun, Presiden Berdymukhammedov diketahui amat percaya takhayul, sehingga hal ini diduga sebagai dasar kebijakan.
Pada 2014, Turkmenistan juga telah melarang kaca jendela diberikan kaca film berwarna.