Suara.com - Sesuai prediksi Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI), pasar motor di 2017 masih menunjukkan tren penurunan yang berlangsung sejak 2015. Sepanjang tahun kemarin, penjualan 'kuda besi' turun tipis menjadi 5,8 juta unit.
Pasar motor 2017, berdasarkan data penjualan Januari-Desember yang diterima Suara.com pada Selasa (9/1/2018), mencapai 'cuma' 5.886.103 unit. Angka tersebut turun tipis 0,76 persen dibandingkan setahun, sebelumnya yang berjumlah 5.931.285 unit.
Kontribusi segmen skuter otomatis, di tengah pasar yang tak bergairah, naik dari sekitar 79,04 persen pada tahun lalu menjadi 82,37 persen. Sementara itu, komposisi motor sport turun dari 10,85 persen menjadi 9,20 persen.
Satu segmen lagi, yakni motor underbone (motor bebek) turun kontribusinya dari 10,11 unit menjadi 8,43 unit.
Baca Juga: Penjualan Sepeda Motor di 2016 Turun, Target AISI Tidak Terpenuhi
AISI sendiri, pada awal 2017, sebenarnya sempat menatap pasar dengan cukup optimistis. Hal ini ditunjukkan dengan target awal 6,2 juta unit.
Namun, berbagai tantangan seperti pelonjakan tarif pengurusan STNK dan BPKB, musim panen buruk, harga komoditas masih jelek di semester pertama, leasing ketat, hingga peraturan baru soal uang muka dan SRUT membuat AISI beralih pesimistis.
Target pun sampai direvisi dua kali. Revisi pertama adalah 5,9 juta unit, sedangkan revisi terakhir pada awal semester kedua ialah 5,75 juta unit.