Suara.com - Kabar terbakarnya sebuah sepeda motor trail Honda CRF 150L di Lembang, Bandung, Jawa Barat pada akhir 2017 kemarin ditanggapi serius oleh PT Astra Honda Motor (AHM), agen pemegang merek sepeda motor Honda di Indonesia.
AHM menduga sepeda motor adventure terbarunya itu dimodifikasi sedemikian rupa sehingga memicu api dan menyebabkan sepeda motor seharga Rp31,8 juta tersebut terbakar.
"Kami sudah mendengar dari sosial media bahwa insiden tersebut disebabkan karena modifikasi motor yang tidak tepat," jelas Ahmad Muhibbudin, Deputy Head Corporate Communication AHM dalam pesan singkatnya yang diterima di Jakarta, Rabu (3/1/2018).
Adapun insiden itu beredar melalui media sosial Instagram sejak 30 Desember lalu. Video terbakarnya Honda CRF 150L itu diunggah ke akun Instagram @roda2blog dan sudah disaksikan lebih dari 23.000 kali.
Dalam video itu dijelaskan bahwa CRF 150L yang terbakar itu sudah dimodifikasi dengan mengganti sistem bahan bakar dari injeksi PGM-FI ke karburator.
"Nah saat turun pertamax ke arena ternyata karbu bocor terus bensin nyamber ke kabel busi yang sobek saat jatuh. Akhirnya terbakar dehh...," tulis @roda2blog di bawah videonya.
Ahmad sendiri mengimbau kepada para pengguna sepeda motor Honda untuk tidak melakukan modifikasi, "terlebih pada hal yang memiliki potensi membahayakan saat berkendara."
"Pada prinsipnya setiap motor Honda yang AHM produksi sudah dipastikan telah melewati proses pengecekan standar kualitas dan aman untuk dikendarai," tegas Ahmad.
Adapun Honda CRF 150L diluncurkan AHM pada 9 November 2017 lalu di Serpong, Tangerang, Banten. Sepeda motor ini dipacu mesin 150cc, SOHC, berpendingin udara, PGM-FI.
Mesin ini diklaim paling bertenaga di kelasnya dengan daya 12,91ps di 8.000 rpm serta torsi 12,43 Nm di 6.500 rpm. Adapun konsumsi bensinnya 39,3 km/liter dengan bensin EURO 3 atau 43,03 km/liter dengan bensin EURO 2.
CRF150L juga dibekali panel meter digital berdesain ringkas, setang yang dapat disetel di dua posisi, suspensi long travel upsidedown dari Showa dengan diameter pipa terbesar di kelasnya (37 mm), panjang stroke 225 mm, suspensi belakang Pro-link dengan travel axle 210 mm.
Ada pula pelek aluminium berukuran 21 inchi di depan serta 18 inchi di belakang dengan ban dual purpose.
Sistem pengeremannya menggunakan cakram bergelombang (wavy disc brake) berukuran 240 mm di depan serta 220 mm di belakang, yang diklaim terbesar di kelasnya.