Di Singapura, Konvoi Mobil Presiden pun Bisa Ditegur Polisi

Rabu, 27 Desember 2017 | 19:03 WIB
Di Singapura, Konvoi Mobil Presiden pun Bisa Ditegur Polisi
Presiden Singapura, Halimah Yacob (kiri). [TANG CHHIN SOTHY/AFP]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Singapura terkenal dengan penegakan hukum yang tegas dan ketat. Negara kecil tersebut belum lama ini membuktikan bahwa tidak ada yang berada di atas hukum, bahkan presiden Singapura sekali pun.

Sejak akhir pekan lalu, sebuah foto seorang polisi lalu lintas Singapura sedang menegur rombongan Presiden Singapura, Halimah Yacob, beredar di dunia maya. Hal ini diketahui dari plat nomor 'SEP1', singkatan dari 'Singapore Elected President 1', yang hanya boleh digunakan oleh orang nomor satu di negara itu.

Foto tersebut, seperti diwartakan kantor berita Bernama, bukanlah hoax karena telah mendapat konfirmasi dari Land Transport Authority (LTA) serta Singapore Police Force (SPF). Menurut pernyataan gabungan dari keduanya, kejadian di foto itu terjadi pada Rabu (20/12/2017).

LTA dan SPF memaparkan, saat itu, pasukan pengamanan khusus bernama Police Security Command (SecCom) - yang bertugas menjaga presiden dan pejabat negara - sedang memarkirkan sedan limousine Presiden Halimah Yacob di Prinsep Street, sementara sang presiden dengan menghadiri sebuah acara di sekitar wilayah tersebut.

Namun, SecCom memarkirkan mobil kenegaraan di area terlarang untuk parkir, yang ditandai dengan marka jalan berupa dua garis kuning yang melintang di sepanjang jalan. Seorang polisi lalu lintas yang sedang berpatroli pun menghampiri dan meminta mobil dipindahkan ke tempat lain.

"Di tengah perdebatan, presiden tiba dan rombongan pun pergi. Tidak ada surat tilang yang dikeluarkan," kata LTA dan SPF.

LTA serta SPF sendiri menerangkan kenapa SecCom memarkirkan sedan limousine presiden di sana. Dalam prosedur operasi pengamanan, konvoi kendaraan diposisikan dekat dengan lokasi event dengan tetap memperhatikan peraturan lalu lintas.

Titik di Prinsep Street itu sendiri dianggap paling strategis oleh SecCom. Akan tetapi, karena saat itu tempat parkir di sekitarnya tidak ada yang kosong, SecCom parkir di area terlarang.

LTA sendiri mengaku sudah mengevaluasi insiden itu dan telah mengingatkan SecCom agar tetap menaati peraturan lalu lintas tanpa mengorbankan misi plus keamanan pejabat negara yang mereka jaga.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI